28 December 2009

simple question

What should i call my self?

I must work harder and spend more time than someone else to get more money. I should work at holiday when others take a time on vacation. I must finish my side job at the same time when i see my children playing around.

I can't stay with my children when they're need me beside them. I always have no time to be with my children cause I have endless work to do where i can get more money from there.

Now, I'm just have a simple question in my mind. Am I a workaholic or just a desperate married man who need more money?

18 November 2009

Catatan Perjalanan Dakwah dan Tarbiyah

Ini adalah sedikit catatan tentang perjalanan dakwah dan tarbiyah yang telah kami lalui dan rasakan sejauh ini. Kami yang telah melalui jalan dakwah dan tarbiyah ini dan telah melalui beberapa tahapannya, dari mulai dakwah secara sembunyi-sembunyi sampai sekarang yang sudah sampai pada dakwah secara jahriyah (terang-terangan). Dari semenjak dakwah yang belum memiliki institusi resmi sampai pada dakwah yang secara jelas menjelma dalam bentuk partai.

Catatan ini kami buat tidak lain sebagai ungkapan cinta yang dalam kepada dakwah dan harokah ini. Dan, kami juga tak lupa menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih kepada para pendahulu dalam dakwah dan tarbiyah ini yang telah mengenalkan kami kepada jalan dakwah ini. Amalan baik kami tentu akan senantiasa mengalir kepada mereka sebagai orang-orang yang telah mengantarkan kami kepada kebaikan ini.

Tentu saja sudah banyak suka duka yang kami rasakan selama perjalanan dakwah dan tarbiyah ini. Dakwah dan tarbiyah yang selama ini telah memenuhi hati dan perasaan kami, serta menaungi otak dan pikiran kami. Dakwah dan tarbiyah inilah yang telah membentuk jiwa dan perasaan kami, serta mengasah otak dan pemikiran kami. Yang telah menjadi landasan kami dalam berpikir dan bertindak. Yang telah membuat kami menjadi manusia-manusia yang sejati. Namun, dakwah ini pula yang saat ini telah membuat kami bertanya-tanya. Seperti inikah dakwah dan tarbiyah yang selama ini kami kenal dan kami pahami?

Kami paham sepenuhnya bahwa selalu ada perubahan dalam setiap perjalanan dakwah dan tarbiyah. Bahwa zaman dan kondisi masyarakat akan selalu berubah sehingga memerlukan respon yang cepat dan sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada. Tapi, haruskah perubahan kondisi dan situasi juga mengubah cara pandang dan orientasi dakwah dan tarbiyah yang telah sama-sama kita pahami dan jalani selama ini.

Kami paham sepenuhnya bahwa dakwah dan tarbiyah itu senantiasa fleksibel sebagaimana Islam yang selalu fleksibel dan selalu cocok dengan situasi dan kondisi zaman dan tempat dimana pun dan kapan pun kita ada. Kami paham dengan realitas itu semua. Namun, janganlah fleksibilitas Islam itu disesuaikan dengan hawa nafsu dan keinginan kita dengan mengatasnamakan keinginan kita itu dengan syariat dan ketaatan atas jamaah. Justru hawa nafsu dan keinginan akan sesuatu yang semu yang mestinya harus diklopkan dengan syariat. Syariatlah yang semestinya menjadi patokan dan acuan dalam setiap langkah dan pola pikir.

Kami bukannya ingin bernostalgia dengan suasana tarbiyah masa lalu dimana semua aktivitas dakwah tidak memiliki tendensi kekuasaan dan politik. Tapi, tidak dapat dibantah bahwa kami merasa dakwah dan tarbiyah tanpa tendensi kekuasaan itulah fase terbaik dalam periode tarbiyah kami. Dimana seluruh potensi jasmani dan ruhiyah terfokus untuk menyukseskan suatu project yang nilainya hanya dikembalikan sepenuhnya kepada Allah. Tanpa berharap orang-orang akan memilih golongan kami saat pemilu ataupun pilkada.

Kami bukannya tidak ingin membantu dakwah dan tarbiyah ini. tapi, kami hanya ingin mengenalkan Islam ini secara murni dan tulus kepada semua umat manusia tanpa ada embel-embel politik dan kekuasaan. Ketika kami dituntut untuk merekrut anggota untuk ikut ke dalam golongan “kita” untuk sebuah kepentingan sesaat bernama pemilu atau pilkada, maka bukankah hal ini merupakan sebuah tuntutan yang cenderung duniawi dan bernilai sesaat. Padahal yang kita inginkan adalah sebuah tujuan yang sangat besar walaupun harus ditempuh dengan perjalanan yang sangat panjang.

Kami bukannya tidak ingin ikut ambil bagian dalam kaderisasi dan pembinaan anggota. Tapi, jika perekrutan anggota hanya untuk melibatkan mereka para anggota dalam kegiatan kampanye dan mobilisasi dukungan, apa yang dapat kita berikan kepada para anggota. Kami hanya ingin mengenalkan Islam secara kaffah kepada mereka dan memperkuat keyakinan dan aqidah mereka, sebagaimana yang pernah kami rasakan dulu.

Kami hanya ingin kehangatan ukhuwah yang murni bukan hanya ikatan jamaiyah dan keorganisasian yang semu. Dengan kehangatan ukhuwah inilah dahulu kami dapat bersatu dan merasakan sebuah kebangkitan ruhaniyah yang sangat kuat dan dalam, dimana rasa ini tidak pernah dapat kami rasakan lagi saat ini.

Ukhuwah yang dapat melupakan kami dari segala kesulitan hidup yang melilit kami yang mampu membuat kami bahagia dan merasa bahwa kami adalah orang-orang yang paling bahagia dan paling kaya di dunia ini. Walaupun kondisi kami saat itu jauh dari gambaran orang-orang yang berada dalam kondisi sangat baik, kami dapat merasakan suasana ruhiyah yang sangat tentram dan damai sebagai dampak dari ukhuwah yang kuat yang lepas dari tendensi organisasi dan kepartaian.

Ukhuwah itu bukanlah sebuah nostalgia, tapi dia adalah sebuah keniscayaan yang mestinya tidak pernah luntur dan berubah oleh situasi dan kondisi yang ada. Bukanlah sebuah kejelekan untuk kembali ke keadaan sebelumnya jika terbukti keadaan tersebut memang lebih baik. Kita bukannya ingin kembali ke masa lalu, tetapi nilai-nilai positif yang ada itulah yang mestinya bisa dikembalikan lagi dan tetap terwujud walaupun dalam situasi dan zaman yang berbeda.

Kami hanya ingin suasana tarbiyah yang penuh dengan kehangatan ukhuwah dan ruhiyah bukan sekedar wahana untuk pelaporan yang penuh dengan target dan tuntutan. Peralihan marhalah atau tahapan dakwah bukan berarti menghilangkan keceriaan dan kehangatan ukhuwah yang ada. Perluasan cakupan dakwah tidak perlu menjadikan hubungan persaudaraan berubah dan beralih menjadi hubungan organisatoris yang penuh dengan beban, tekanan, dan tendensi. Ikatan hati dan ukhuwah tidak boleh terhapus oleh apapun karena atas landasan ukhuwah itulah kita justru seharusnya saling memperkuat dan terlepas dari ikatan kedudukan dan posisi dalam organisasi dakwah.

Kami ingin memberikan segala yang kami miliki untuk dakwah ini, jiwa, pikiran, harta, dan waktu kami namun kami juga tidak ingin melihat keluarga kami telantar. Tidak mungkin kami membiarkan keluarga kami telantar sementara kami juga dituntut untuk menjadi figur-figur yang terkemuka di mata masyarakat dan lingkungan sekitar kami. Tentu saja kami perlu menampilkan citra sebagai keluarga yang baik untuk menjaga citra kami sebagai orang-orang yang terbina oleh sebuah organisasi dakwah.

Tak perlu kami menghitung cucuran keringat dan air mata bahkan darah yang telah kami tumpahkan ke bumi yang suci dan mulia ini untuk membuktikan rasa cinta kami yang dalam dan tulus kepada dakwah dan tarbiyah ini. Sembah sujud serta rentetan doa selalu kami haturkan kepada Ilahi Robbi agar dakwah dan tarbiyah ini selalu berada dalam naungan, perlindungan, dan ridho-Nya sampai di suatu hari nanti kemuliaan dan keagungannya itu akan tampak di bumi ini.

09 November 2009

Abdel dan Temon Mode On

Sambal

Temon: abis makan sambal kok perut gw jadi mules begini sih.

Abdel: salah sendiri sambal jepit lo makan, mules deh.

Temon: besok2 lagi gw pake kecap deh.

Abdel: cabe deh

Temon: awas lo ya Del

Abdel: tuh kan mulai gertak sambal

Makan Teman

Temon: kenapa kamu diberi nama Walter?

Walter: mungkin karena orang tuaku suka makan wortel.

Temon: kalo kamu, kenapa kamu diberi nama simon?

Simon: mungkin karena orang tuaku suka makan timun.

Walter dan simon: kalo kamu sendiri mon, kenapa dikasih nama temon?

Sambil berlagak mikir Temon menjawab

"jangan-jangan karena orang tuaku suka makan teman ya."

walter dan simon: oohh .. Pantes

12 October 2009

Ngelaba

Ngga sadar, ternyata udah lama juga ya ga posting tulisan di sini. karena kebetulan lagi ga ada ide. selain itu, ide-ide kecil dan gila gw sekarang gw salurin via facebook. Ide2 ini ga tentu timbulnya, kadang lagi duduk manis di angkot, kadang pas lagi jongkok di toilet, pas lagi mikir waktu kerja.

Berikut ini sebagian dari status fb gw, semoga bisa menjadi pelajaran. Maksudnya, pelajaran buat ngelaba alias lebai bin jayus .. he he he.

baru sadar, ternyata nenek gue dan nenek Barack Obama itu sama. Sama-sama nenek-nenek ... hihi

"aku tak bisa hidup tanpamu," kata seorang suami kpd istrinya. "karena semua atmku ada padamu," lanjutnya.

"kenapa kamu pake baju polos, ga pake batik," kata kepala hrd. "sebenernya ini baju batik pak, cuma luntur abis dicuci jadinya polos deh," kata saya. gubrakk

Indonesia harus bangga karena sudah memiliki putra putri bangsa yang tercatat dalam sejarah, yaitu mas slamet dan nyonya Meneer. Mas slamet karena berhasil mendarat di bulan bersama Niels Armstrong. sedangkan Nyonya Meneer karena telah berdiri sejak 1918.

ada temen nanya, "kalo butuh editor lepas bilang2 aku ya, aku mau." gue jawab, "Kalo editor lapas mau ga?"

Kamu ga harus pintar. Kamu hanya perlu membuat semua orang yakin bahwa kamu benar2 pintar.

Banyak orang2 memanfaatkan lebaran ini untuk bersilaturahmi dg sanak saudara dg mengunjungi tempat2 seperti ragunan, taman safari, dan seaworld. Demikian laporan dari situs lebay.com dan lebay tv.

Orang2 kok pada lebay ya ... Oh pantes, sekarang kan udah LEBAYRAN. Selamat menikmati ketupat lebaran

sstt ... ada kabar baru baru. Libur lebaran diperpanjang satu minggu sampe awal oktober. Demikian kabar yang saya peroleh dari situs ngarep.com dan ngibul.com

"Horee .. lebaran sebentar lagi. ketemu lagi deh dengan sodara-sodara," kata teman saya dengan gembira. Gue bilang ke teman itu, "emang lebaran mau ke ragunan ya?" Bletakk, ada sendal mendarat mulus di kepalaku.

sedang belajar membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Bedanya adalah keinginan adalah sesuatu yang bikin kita ngiler, sedangkan kebutuhan adalah sesuatu yang bikin kita laper.

Seorang cowok dan seorang cewek bertemu. "perkenalkan, nama saya toni," kata yg cowo. "nama saya lisa," balas yg cewe. Ternyata, sedang berlangsung perkenalan antara syaitoni dan iblisa di suatu tempat di neraka jahanam.

matematika lebaran: (THR + gaji) - zakat - (pakaian baru + kue lebaran + biaya mudik) = ngutang. wah ini mah namanya besar pasak daripada tiang.

02 October 2009

Salah satu yang favorit

Setahun terakhir ini saya memang aktif dalam komunitas sains secara online. Saya tergabung sebagai salah satu penulis atau kontributor dalam situs netsains.com. Saya pernah mempublish tulisan berjudul guru dan kurikulim dalam sistem pendidikan nasional. Ternyata tulisan saya itu termasuk salah satu tulisan favorit sepanjang tahun 2008 di situs netsains. Penilaian ini berdasarkan ranking dari google analytics. semoga ini menjadi penggugah semangat saya untuk terus menulis dan mengekspresikan gagasan-gagasan saya.

berikut ini link-nya

http://netsains.com/2008/12/yang-terbaik-dari-netsains-sepanjang-tahun-2008/

25 July 2009

When The Children Cry

Lirik lagu "when the children cry" by White Lion

Little child
Dry your crying eyes
How can I explain
The fear you feel inside?

'Cause you were born
Into this evil world
Where man is killin' man
And no one knows just why

What have we become?
Just look what we have done
All that we destroyed
You must build again

When the children cry
Let them know we tried
'Cause when the the children sing
Then the new world begins

Little child
You must show the way
To a better day
For all the young

'Cause you were born
For the world to see
That we all can live
With love and peace

No more presidents
And all the wars will end
One united world
Under God

When the children cry
Let them know we tried
Cause when the children sing
Then, the new world begins

(Solo)

What have we become?
Just look what we have done
All that we destroyed
You must build again

No more presidents
And all the wars will end
One united world
Under God

When the children cry
Let them know we tried
'Cause when the children fight
Let them know it ain't right

When the children pray
Let them know the way
'Cause when the children sing
Then the new world begins.

diambil dari www.lyricsmode.com

http://www.lyricsmode.com/lyrics/w/white_lion/when_the_children_cry.html

17 July 2009

Isra Mi’raj, Al-Quds, dan Palestina

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil haram ke Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

(QS Al-Isra atau surat Bani Israil (17): 1)

Tahukah kamu bahwa saat ini kita telah berada di bulan Rajab dalam kalender Hijriah? Ada apa dengan bulan Rajab? Masih ingatkah kita kepada saudara-saudara muslim kita di Palestina? Apa hubungannya bulan Rajab dengan Palestina dan Al-Quds?

Ayat di atas banyak diperdengarkan di saat-saat ini di bulan Rajab ini, baik di masjid-masjid maupun di pengajian-pengajian. Ayat ini memang bercerita tentang suatu kejadian penting yang terjadi di bulan Rajab, suatu keajaiban dan mukjizat yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw.

Ya, peristiwa itu adalah Isra dan Miraj yang dialami oleh Baginda Nabi. Dalam ayat di atas Allah yang Maha Kuasa telah menunjukkan kebesaran dan mukjizatnya dengan memperjalankan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram di kota Mekah (sekarang termasuk dalam negara Arab Saudi) ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dua tempat ini berjarak ratusan kilometer dan memakan waktu berhari-hari untuk mencapainya dalam satu perjalanan yang dilakukan saat itu, zaman di mana kuda dan onta adalah satu-satunya kendaraan yang tersedia. Dan, Nabi Muhammad saw hanya memerlukan waktu beberapa detik saja untuk melakukannya tentunya atas izin dan kekuasaan Allah swt.

Saya tidak ingin membahas bagaimana kekuasaan Allah itu dapat terjadi atau bagaimana bentuk buraq, binatang yang ditunggangi Nabi Muhammad dalam perjalanan itu. Saya lebih tertarik untuk membahas bagaimana nasib bangsa Palestina yang saat ini masih terlunta-lunta. Padahal dalam ayat di atas disebutkan dengan jelas bahwa

“… yang telah Kami berkahi sekelilingnya …”

Allah telah menyatakan bahwa negeri-negeri di sekitar Masjidil Aqsha merupakan tempat yang diberkahi-Nya. Semestinya Palestina adalah negeri yang penuh berkah di mana di sana berdiri dengan kokoh Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama umat Islam (udah pada tau khan?). Tapi, apa yang terjadi saat ini? Palestina hanyalah sebuah negeri yang penuh dengan noda darah, air mata, dan perpecahan, yang selalu disebut-sebut sebagai sarang teroris oleh barat (AS dan sekutunya).

Boleh jadi, zionis yahudi dan sekutunya lebih memahami ayat ini sehingga mereka memilih palestina sebagai tempat berdirinya negara Israel. Bukanlah sebuah kebetulan bahwa tanah Palestina yang diberkahi itu dijadikan target dan tempat berdirinya negara Israel. Bisa jadi kaum Yahudi memang dari awal telah mengetahui bahwa Palestina memang tempat yang sangat strategis dan merupakan pusat dari pusaran konstelasi dunia. Dengan menempatkan Israel menduduki wilayah Palestina, Yahudi dan zionis Israel mempunyai posisi strategis di dunia. Dan, dengan mudah mereka bersama dengan sekutu-sekutunya memainkan kendali atas umat Islam secara global. Ini perlu disadari kembali oleh seluruh umat Islam di dunia.

Keberadaan Israel dan Zionis yang menduduki wilayah Palestina memang amat merugikan posisi umat Islam dalam konstelasi politik dunia. secara geografis dan politik Israel telah melemahkan posisi umat Islam yang membuat perpecahan yang berlarut-larut di wilayah timur tengah yang efeknya melemahkan kekuatan Islam secara global di seluruh dunia.

Telah terbukti bahwa wilayah Timur tengah merupakan kawasan petro dolar dimana minyak telah menjadi komoditas yang telah membuat para pembesar kerajaan di wilayah itu hidup dalam kegelimangan harta dan pundi-pundi dolar. Namun, ada satu tugas besar yang telah dilupakan, yaitu keberadaan zionis Israel yang pada dasarnya telah melemahkan kekuatan umat Islam secara global. selama Israel masih mengangkangi wilayah Palestina, selama itu pula kekuatan dan keberkahan Islam yang telah dijanjikan Allah tidak akan terwujud secara nyata.

Saya pikir bulan Rajab ini dan lebih khusus lagi peringatan Isra Miraj yang sebentar lagi akan kita jalani (tanggal 27 Rajab bertepatan dengan tanggal 18 Juli 2008 (?), saya agak bingung nih karena di kalender tanggal merahnya hari senin tgl 20 Juli), adalah momen yang sangat tepat untuk mengingat kembali bahwa masih ada tugas kita sebagai seorang Muslim untuk ikut merasakan dan membantu penderitaan dan perjuangan yang dialami oleh saudara-saudara di Palestina.

tulisan ini juga diposting di kompasiana.com

http://public.kompasiana.com/2009/07/17/isra-miraj-al-quds-dan-palestina/

09 July 2009

Nyoblos .. eh Nyontreng

kemarin ikut nyontreng di TPS. pilpres kali ini ngga ribet seperti waktu pemilu legislatif yang lalu, lebih sederhana dan mudah. saya nyontreng di TPS 26 rw 7 kelurahan sukma jaya depok. seharusnya perhitungan suaranya juga lebih cepat ngga susah ngitungnya seperti pemilu legislatif kemarin.



tanpa mikir lagi saya nyontreng nomor ... (rahasia donk .. hehehe) tapi gue kayaknya lupa yang tengah ataw yang pinggir ya ..



Masyarakat menggunakan hak pilihnya dan berharap ada perubahan dan ke depannya bisa menjadi lebih baik.



Firdaus dan Izzaty ngga ketinggalan ikut nyontreng .. eh bukan deh .. cuma maen-maen doank di sekitar TPS.

23 June 2009

Kompetisi Inovasi Bidang Wireless Kembali Digelar

Indosat kembali meluncurkan Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2009, sebuah kompetisi inovasi di bidang Wireless. Dengan mengambil tema “Innovation, Research and Developing Entrepreneurship in Wireless Business”. IWIC 2009 menghadirkan kategori baru yaitu kompetisi Research and Development in Wireless Technology untuk perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kategori baru lainnya adalah Mobile Wireless Application yang merupakan pengembangan dari kategori sebelumnya.

Peluncuran IWIC 2009 sengaja diselenggarakan di Stasiun Bumi Indosat di Jatiluhur, Purwakarta, tempat inovasi Indosat dimulai sejak tahun 1967. Acara peluncuran dihadiri oleh Dirjen Postel yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio Depkominfo, Tulus Rahardjo, dan Ketua BPPT yang diwakili Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Tatang A. Taufik oleh serta jajaran Direksi Indosat.

Kompetisi IWIC yang diselenggarakan untuk ke-4 kalinya ini bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai penasehat (advisor) program sekaligus anggota tim penilai, khususnya untuk kategori Research and Development Competition, dan Inkubator Industri dan Bisnis ITB sebagai mitra pengembangan kewirausahaan khususnya bagi kategori mobile wireless application. Kemitraan ini diharapkan dapat menambah value program IWIC dengan hasil kompetisi yang makin berkualitas.

“Program IWIC 2009 merupakan kelanjutan dari inisiatif Indosat untuk menjadi pelopor inovasi dengan membangun nilai dan semangat berinovasi dalam diri generasi muda dan masyarakat pada umumnya. Lebih dari itu, program IWIC juga menjadi implementasi program tanggung jawab perusahaan dalam bidang pendidikan melalui payung INDONESIA BELAJAR,” demikian disampaikan Johnny Swandi Sjam, Direktur Utama Indosat.

Ajang IWIC 2009 ini diselenggarakan dalam 2 kategori, yaitu kategori Mobile Wireless Application dan Research and Development in Wireless Technology. Mobile Wireless Application ditujukan bagi perorangan atau individu, mahasiswa dan masyarakat umum dengan beberapa sub kategori :
a. Business and Commerce, aplikasi yang terkait langsung dengan lingkup bisnis dan komersial, seperti: aplikasi dalam mobile advertising, mobile tracking and navigation, mobile payment, dll
b. Social Networking, aplikasi yang terkait dengan aktifitas jaringan sosial, misalkan pengembangan dari aplikasi jaringan sosial yang telah ada (advance social networking, instant messaging, etc)
c. Learning and Education, aplikasi yang terkait aktifitas pendidikan, seperti: aplikasi untuk mobile learning, dll.

Para nominator nantinya akan berkesempatan untuk mengikuti program inkubasi kewirausahaan di bidang wireless yang bekerjasama dengan pihak Inkubator Industri dan Bisnis ITB.

Sedangkan di kategori kedua, yaitu Research and Development for Wireless Technology, para peserta harus membuat konsep atau proposal lengkap mulai dari metodologi hingga rencana pengembangan yang akan diimplementasikan terkait teknologi wireless. Kategori ini ditujukan bagi kelompok (maksimum beranggotakan 3 orang) yang terdiri dari dosen dan/atau mahasiswa S1/S2/S3 yang mewakili universitas atau perguruan tinggi

Selain kategori-kategori di atas, terdapat beberapa persyaratan lain bagi peserta, yaitu karya yang dihasilkan dapat dijalankan atau diaplikasikan di berbagai platform, karya harus original, unik, dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba lain sebelumnya, serta karya yang terpilih menjadi pemenang, akan direview oleh Indosat, untuk dapat ditindaklanjuti sebagai fitur yang akan dikomersialkan Indosat dan akan dilakukan negosiasi terpisah.

Peserta yang berminat mengikuti kompetisi ini dapat menyerahkan langsung karyanya ke Galeri Indosat di seluruh Indonesia, mengirimkan via email ke iwic2009@indosat.com, via pos yang ditujukan ke alamat Public Relations Indosat – IWIC 2009, di Gd. Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat no. 21, Jakarta 10110 ataupun melalui website Indosat di www.i-wirelessinnovation.com yang akan di re-route ke www.iwic.kongkoow.com, dimana web site ini dikelola bersama dengan IM2 (Indosat Mega Media) . Peserta cukup melampirkan data diri (nama, alamat, No. HP produk Indosat/Telpon, tingkat pendidikan, nama perguruan tinggi/universitas), foto copy identitas diri (KTP/SIM/Kartu Mahasiswa/Kartu Pengenal lainnya) serta karya tulis/konsep yang akan dilombakan (prototype dibuat setelah peserta terpilih menjadi finalis).

Indosat telah mempersiapkan berbagai apresiasi bagi karya inovatif ini, yaitu hadiah total ratusan juta rupiah beserta perangkat gadget paling mutakhir untuk kategori Mobile Wireless Application. Sedangkan bagi para pemenang Research and Development in Wireless Technology akan mendapatkan Dana Riset senilai total 500 juta rupiah.

Untuk memberikan wadah berkomunikasi sekaligus menjadi pusat informasi tentang berbagai hal terkait program IWIC, peserta dapat mengunjungi portal IWIC dengan alamat: www.i-wirelessinnovation.com, FaceBook Group di Indosat Wireless Innovation Contest – Internet & Technology Mobile serta www.indosat.com/iwic.

sumber: http://ads2.kompas.com/layer/blackberrycorner/news.php?id=7

18 June 2009

Kampanye = obral janji, adakah alternatif lain?

Kalau kita memperhatikan materi kampanye dari setiap capres, hanya ada satu kesimpulan: kampanye = obral janji. Baik yang saat ini sedang berkuasa maupun yang berusaha ingin berkuasa, semua mengklaim dan berjanji untuk memenuhi kemauan rakyat. Saya percaya janji-janji ini hanya omong kosong dan hanya retorika semata. Ketika isu kerakyatan menjadi bahasan dan tema popular yang harus menjadi bagian dari kepemimpinannya kelak, semua calon pun berusaha dan mengklaim bahwa mereka adalah yang paling berhak menyandang gelar kerakyatan, entah itu ekonomi kerakyatan atau bekerja untuk rakyat.

Buat saya, masa kampanye adalah saat untuk tidak mempercayai semua yang disampaikan dan dijanjikan oleh setiap calon. Karena retorika mudah dibuat dan mudah juga diabaikan atau dilupakan.

Kampanye semacam ini memang wajar dalam rangka menumbuhkan citra positif di mata rakyat. Namun, apakah kita memilih untuk sebuah citra semata? Bukankah kita memilih pemimpin yang dapat membawa kepada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat?

Melihat kampanye yang demikian yang amat jauh berbeda dengan realitas, saya berpikir untuk memberikan alternatif bentuk kampanye yang lain. Jika selama ini kampanye dilakukan hanya sekedar menampilkan image dan citra yang baik (namun 100 persen menipu!!), mengapa tidak dibuat semacam penilaian kinerja berbasis project. Jika seorang pimpinan lembaga negara (misalnya Pertamina, PLN, gubernur BI) dipilih melalui tes kelayakan, mengapa tidak dilakukan juga terhadap capres-cawapres? Capres merupakan posisi yang sangat strategis, sudah sepantasnya dipilih dari mereka-mereka yang memang memiliki kapabilitas yang sesuai.

Jika seorang sarjana, master, dan doktor perlu melalui serangkaian project dan comprehensive test, maka seorang calon pemimpin eksekutif negara sangat perlu dipilih setelah melalui serangkaian test yang benar-benar akan memperlihatkan kualitas dan kapabilitasnya dalam memimpin negara.

Debat atau penyampaian visi-misi menurut saya juga kurang efektif untuk menilai kualitas calon karena debat masih berbasis retorika yang bersifat relatif sehingga belum dapat menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Hanya dengan penilaian berbasis project dan kinerja, kita dapat menilai secara objektif.

Kata-kata sangat mudah diucapkan. Janji janji sangat mudah dibuat dan ditetapkan. Namun, apa yang bisa kita dan seluruh rakyat tuntut atas semua kata-kata dan janji-janji yang sudah diucapkan tersebut?

Mungkin inilah salah satu kelemahan dari sistem demokrasi, yang didasarkan pada suara terbanyak. Semestinya seorang pemimpin dipilih tidak hanya didasarkan pada dukungan massa yang besar saja, namun dengan didasarkan pada kualitas dan kapabilitasnya untuk menjadi pemimpin. Dengan sistem demokrasi, seseorang dengan kualitas dan kapabilitas yang baik tidak bisa menjadi pemimpin karena tidak didukung oleh suara yang banyak. Sebaliknya, orang dapat berpeluang besar menjadi pemimpin karena mendapat dukungan yang besar meskipun kualitas dan kapabilitasnya masih perlu dipertanyakan.

Maka penilaian dan ujian berbasis project diperlukan untuk menilai dan menunjukkan kapabilitas dari calon pemimpin negara.

09 June 2009

Firdaus Belajar Membaca



tidak terasa Firdaus sekarang udah mau masuk sekolah SD. setelah dua tahun bermain dan belajar di taman kanak-kanak, sekarang waktunya Firdaus masuk SD. sudah banyak yang bisa dilakukan Firdaus sejauh ini, alhamdulillah. walaupun Firdaus masih harus banyak belajar lagi, dan tentunya kami sebagai orangtuanya bertanggung jawab untuk membimbingnya dalam belajar. dan, yang lebih penting lagi adalah menyiapkan Firdaus menjadi manusia yang mampu dan akan terus menerus belajar dari kehidupan ini.

belajar tentu saja tidak hanya dipahami sebagai belajar secara formal di sekolah saja. belajar dalam makna yang lebih luas tentu meliputi semua aspek kehidupan dari segi keilmuan atau pengetahuan sampai aspek amalan dan praktik dari pengetahuan yang telah didapat. dalam istilah pendidikannya, belajar meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif, dan psikomotorik (kebetulan aja abis baca dan ngedit buku tentang teori pendidikan jadi baru ngeh istilah-istilah ini ...).

calistung atau baca, tulis, dan berhitung (istilah ini juga udah lama saya denger dan baca tapi baru paham artinya belakangan ini ...) adalah kemampuan dasar yang mesti dimiliki oleh anak seusia Firdaus yang akan memasuki SD. Firdaus sendiri senang sekali membaca buku maksudnya melihat-lihat gambar di dalam buku. ini sudah dilakukan dan sengaja kami kenalkan kepada Firdaus sejak dini.



kami sengaja menyediakan banyak buku bergambar untuk Firdaus dan adiknya Izzaty supaya mereka terdorong untuk belajar membaca sejak dini. pada awalnya mereka bisa jadi hanya tertarik dengan gambar-gambar yang ada di buku tersebut. namun lama kelamaan mereka juga mulai tertarik untuk berusaha menceritakan gambar berdasarkan bahasa mereka. dan akhirnya kami berharap mereka akan berusaha membaca isi dari buku tersebut. tentu sesuai dengan perkembangan mereka.

Saat ini Firdaus sudah bisa membaca walaupun masih belum lancar benar. yang lebih penting adalah motivasi dan kemauan Firdaus untuk berusaha membaca tulisan-tulisan yang ada di buku. Melihat abangnya membaca, sang adik pun tidak mau kalah. Izzaty juga mencoba membuka dan membolak-balik buku yang kami miliki. Firdaus sangat senang membaca buku tentang dinosaurus dan tidak sungkan untuk menceritakannya kepada orang lain. dengan bahasanya sendiri tentunya.

detikcom : Hidayat Tak Masuk Timses

title : Hidayat Tak Masuk Timses
summary : Setidaknya ada 243 nama yang terdaftar dalam susunan struktur jurkamnas pasangan SBY-Beodiono. Semua jajaran elite partai baik yang menjabat menteri atau pimpinan lembaga tinggi negara masuk dalam struktur ini kecuali elite PKS, Hidayat Nur Wahid. Ada apa? (read more)

27 May 2009

Islam dan Warga Negara

Sebagai warga negara kita tentu perlu menunjukkan bukti kewarganegaraan kita. Dan kita juga perlu menunjukkan identitas kita sebagai warga negara.

Ada seorang warga negara yang tidak punya KTP dan menganggap tidak perlu memiliki KTP. Baginya menunjukkan identitas sebagai muslim sudah cukup buatnya. Dia merasa cukup dengan identitasnya sebagai muslim dan tidak merasa perlu menunjukkan identitas sebagai warga negara.

Pada suatu hari, orang tersebut ditangkap polisi. Dia ditanyakan oleh polisi identitasnya berupa KTP. Tentu saja orang ini tidak bisa menunjukkan KTP-nya karena memang dia tidak punya. Namun demikian, dia tetap berusaha menunjukkan bahwa dia adalah seorang muslim. Polisi tidak bisa menerimanya dan tetap berusaha meyakinkan orang itu untuk tetap menunjukkan identitas warga negaranya. Orang itu juga tetap tidak mau menunjukkan identitas kewarganegaraannya sambil tetap keukeuh menunjukkan jati dirinya sebagai muslim.

Karena orang ini tidak mau menunjukkan kewarganegaraannya, polisi kemudian menyuruhnya untuk pindah saja ke negara Islam yang lain. Polisi beralasan karena orang itu tidak diakui sebagai warga negara ini dan tidak mau menunjukkan identitas kewarganegaraannya. Orang ini jadi bingung, mana mungkin saya pindah ke negara lain. Belum tentu dia diterima di negara lain itu walaupun dia pindah ke negara Islam dan dia mengaku sebagai muslim.

Ini cuma gambaran sederhana bagaimana seorang muslim tetap harus menunjukkan identitas kewarganegaraannya dengan berusaha mengikuti setiap prosedur dan proses administrasinya. Hal ini bukan berarti dia berhukum kepada negara itu dan telah menduakan ALLAH dalam rasa cintanya. Bagaimana pun setiap muslim yang berada di setiap wilayah administratif hukum suatu negara tetap perlu mengikuti prosedur hukum di negara tempat dia tinggal, tentu saja tanpa perlu menanggalkan identitasnya sebagai muslim.

Identitas sebagai seorang warga negara tidak bisa lepas dari diri seorang muslim. Di mana pun dia tinggal. Seorang muslim yang tinggal di Arab Saudi tentu memiliki identitas sebagai warga negara Arab saudi, selain identitasnya sebagai seorang muslim tentunya. Seorang muslim yang tinggal dan terlahir sebagai warga negara Jerman memiliki identitas sebagai warga negara Jerman tentunya, selain identitasnya sebagai seorang muslim.

Jadi, jika seorang muslim berusaha menunjukkan identitasnya sebagai seorang warga negara yang berada di suatu wilayah negara, tentu ini perlu dipahami sebagai usaha dia dalam kapasitas warga negara.

Dan, menurut ana upaya ini yang sedang dilakukan PKS, yaitu berusaha menunjukkan identitasnya sebagai muslim dan juga tetap menunjukkan identitas sebagai warga negara yang menetap di sebuah wilayah suatu negara.

25 May 2009

Aku pernah naik Hercules (bag. 2)

Senin pagi itu, waktu subuh belum lagi menjelang namun kesibukan dan kegaduhan sudah terjadi di rumah saya. Maklum, pagi itu bulek sekeluarga akan berpamitan dan pulang ke tempat tinggalnya di Pasuruan. Buat saya, ini sangat berat meninggalkan teman bermain yang selama seminggu terakhir dihabiskan bersama-sama. Saya masih ingin melanjutkan kebahagiaan dan kegembiraan ini. Namun, masing-masing kami harus kembali melanjutkan kegiatan rutin kami. Saya dan keluarga harus kembali bersekolah setelah masa liburan habis, demikian juga dengan bulek dan pak lek sekeluarga.

Sesuai dengan rencana, bulek dan keluarga akan menumpang pesawat Hercules ke Surabaya dan melanjutkan dengan bus ke Pasuruan. Karena bukan pesawat komersial, jadwal keberangkatan pesawat Hercules yang akan kami tumpangi sangat tidak umum, yaitu pukul 05.00 pagi di lanud Halim Perdanakusuma. Kami harus maklum dengan kondisi ini dan berusaha memenuhi jadwal yang telah ditetapkan. Mungkin karena gembiranya ingin pertama kalinya naik pesawat, kami tidak terlalu memikirkan jadwal penerbangan yang amat menyulitkan ini. Bahkan, semalaman pun kami tidak bisa tidur karena takut terlambat bangun dan kesiangan. Tidak bisa dibayangkan gembiranya dan deg degannya hati kami menunggu pagi datang menjelang.

Karena sudah sangat akrab dengan anak bulek yang tertua, saya memaksa untuk ikut mengantar bulek sampai di bandara Halim. Bapak, om, dan saya ikut mengantar bulek ke bandara Halim. Dengan mobil sewaan kami berangkat ke Halim di pagi buta itu saat subuh belum datang. Di perjalanan sayup-sayup kami mendengar kumandang azan subuh dari speaker masjid sepanjang perjalanan.

Pakaian yang saya kenakan saat itu biasa saja karena memang niatnya Cuma mau mengantar aja dan langsung pulang. Jadi, saya ngga mempersiapkan pakaian yang khusus sebagaimana kalo mau bepergian jauh. Dengan kemeja sederhana dan celana pendek, saya pikir cukup untuk sekedar mengantar ke bandara Halim saja.

Sebelum jam 5 kami sudah tiba di Halim, dan bertemu dengan teman om yang akan mengantarkan sampai ke pesawat. Karena hanya kalangan tertentu saja yang bisa memanfaatkan layanan ini, kontak person dengan orang yang menghubungkan kami dengan petugas sangat diperlukan. Setelah urusan administrasi selesai kami diperbolehkan menuju pesawat.

Saat inilah bapak diberi kabar bahwa masih ada sisa bangku kosong yang bisa ditempati jika memang masih ada penumpang lain yang mau ikut. Bapak yang saat itu kebetulan masih punya waktu luang melihat satu kesempatan. Kenapa ngga ikut aja sekalian ke rumah bulek di Pasuruan sekalian numpang pesawat Hercules ini yang masih kosong? Tanpa ragu-ragu bapak mengajak saya ikut naik ke pesawat. Saya hanya terbengong-bengong aja. Perasaan saya campur aduk antara senang, kaget, dan bingung. Mau pergi jauh tapi ngga bawa perlengkapan memadai. Hanya baju dan celana yang saya dan bapak pakai ini aja yang bisa dibawa.

Saya pun ikut naik ke pesawat dengan perasaan yang belum yakin benar. saat itu hari masih gelap. Akhirnya, kesampaian juga saya naik pesawat. Dan, dalam kondisi yang amat mengejutkan dan tidak terduga-duga.

Pesawat Hercules ini sangat jauh berbeda dengan pesawat komersial pada umumnya. Karena tidak dibuat untuk angkutan penumpang yang nyaman, tempat duduk penumpangnya dibuat memanjang seperti di dalam angkot. Dan, tempat duduknya hanya berupa kain parasut saja bukan berupa jok yang nyaman. Ngga masalah lah seperti ini yang penting bisa cepat sampai di tempat tujuan, begitulah mungkin yang ada di benak kami.

Saya sempat melihat beberapa penumpang lain seperti kami, sepertinya memang sudah jamak banyak penumpang “titipan” seperti kami pada penerbangan nonkemersial semacam ini. Saya sendiri saat itu merasa sangat beruntung bisa menumpang pesawat terbang secara tidak resmi dan tanpa disengaja pula. Benar-benar sebuah kebetulan yang amat tidak terduga.

Rasa gembira dan kaget yang saat itu memenuhi perasaan saya tiba-tiba saja perlahan berubah menjadi kecemasan dan rasa dingin yang amat menusuk tatkala pesawat mulai bergerak dan mulai lepas landas. Saya baru sadar bahwa saya akan melayang di ketinggian ribuan meter di atas tanah, padahal saya hanya mengenakan pakaian seadanya dan celana pendek. Dalam sekejap rasa dingin menyelimuti tubuh saya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Coba bayangkan, berada di atas ketinggian ribuan meter tanpa jaket. Sekujur tubuh saya terasa beku dan mulai menggigil kedinginan. Saya hanya berharap semoga perjalanan ini cepat dilalui.

Saat lepas landas dan mendarat barang-barang bawaan kami ikut bergeser ke bawah dan ke atas. Karena tidak tersedia bagasi, kami menaruh saja barang bawaan kami di bawah tempat duduk. Sehingga akan mudah bergerak ke sana ke mari mengikuti arah gerak pesawat.

Walaupun hanya satu jam perjalanan menempuh jarak Jakarta Surabaya, saya merasa ini adalah perjalanan yang amat lama. Bibir saya masih terasa kaku, tangan dan kaki saya masih terasa membeku, dan tulang saya masih terasa ngilu saat pesawat tiba di bandara Juanda Surabaya.

Saya bersyukur akhirnya saya bisa sampai dengan selamat di tempat tujuan dan saya bisa lepas dari rasa dingin yang sangat menusuk ini. meskipun demikian, saya tetap senang dengan perjalanan ini, pengalaman pertama kali naik pesawat secara tidak sengaja.

saya hanya bisa tersenyum-senyum saja saat mengenang pengalaman ini.

Aku pernah naik Hercules (bag. 1)

Andai saja tidak terjadi peristiwa jatuhnya pesawat Hercules belum lama ini, saya mungkin sudah melupakan pengalaman saya ini. Walaupun bisa dibilang agak unik, sebenarnya saya sudah hampir melupakan pengalaman saya ini. Pengalaman naik pesawat Hercules memang jarang terjadi, apalagi saya yang bukan dari keluarga besar tentara. Kejadian jatuhnya pesawat Hercules telah membawa kenangan lama itu hadir kembali, kenangan bahwa saya secara tidak sengaja pernah naik pesawat Hercules.

Sore itu, seperti biasa saya sedang bermain bola bersama beberapa teman sebaya saya di halaman depan rumah salah satu tetangga saya. Sebagaimana anak-anak lain, saya yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD juga sangat gemar bermain bola. Dengan bola dan lapangan seadanya kami mengisi sore yang cerah itu dengan bermain bola.

Lalu seorang pemuda tetangga saya datang bersama seorang bapak bersama keluarganya. Tampaknya bapak ini datang dari jauh dan sedang berusaha mencari alamat familinya, dan kebetulan bertemu dengan pemuda tetangga saya ini di jalan. Saya sendiri tidak mengenal bapak ini dan keluarga yang bersamanya. Jadi, alangkah terkejutnya saya saat pemuda itu menyebut nama orang tua saya, bapak ini ternyata sedang mencari alamat orang tua saya. Saya pun menghentikan kegiatan bermain bola saya dan segera bergegas pulang sambil bertanya-tanya dalam hati, siapa bapak dan keluarganya ini.

Bapak dan keluarganya itu adalah famili saya yang tinggal di Pasuruan, sebuah kota di Jawa Timur beberapa kilometer di selatan Surabaya. Inilah yang saya ketahui dari orang tua saya. Mereka memang belum pernah datang ke Jakarta sebelumnya atau sebaliknya keluarga saya pun belum pernah ke Pasuruan sehingga kami memang belum pernah bertemu. Pertemuan antarkeluarga ini cukup mengharukan juga karena orang tua saya memang sudah sangat lama tidak berjumpa dengan keluarga ini. Apalagi waktu itu komunikasi masih sangat sulit, telepon belum ada.

Pak lek dan bulek, begitu saya menyebut mereka, adalah salah satu keluarga bapak. Bapak dan ibu saya berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Bulek adalah adik kandung bapak saya. Dan, semenjak bulek menikah dan ikut dengan pak lek tinggal di Pasuruan, bapak belum pernah bertemu dengannya. Bahagia sekali kami saat itu karena kami kedatangan tamu spesial dan sekaligus menyambung kembali tali silaturahmi di antara keluarga kami.

Pak lek dan bulek memiliki tiga anak, sama halnya dengan keluarga saya. Kebetulan anak pertama bulek sebaya dengan saya. Tentu saja saya sangat senang karena dengan kedatangan bulek saya jadi punya teman bermain. Saya dan anak pertama bulek pun menjadi akrab dan selalu bermain bersama-sama. Oiya, saat itu sedang libur sekolah lho, jadi saya bisa bermain sepuas-puasnya.

Lho, apa hubungannya kedatangan bulek dengan naik pesawat Hercules? Hayo, tebak ada hubungannya ngga?

Tibalah waktunya bulek dan keluarganya pulang ke Pasuruan. Om saya yang lain, adik dari ibu saya, saat itu menawarkan sesuatu yang tidak diduga-duga. Ada temannya yang menawarkan pesawat terbang ke Surabaya dengan biaya yang sangat murah. Tentu saja ini bukan pesawat komersial yang tiketnya mahal, ini adalah pesawat Hercules. Kebetulan sedang ada jadwal penerbangan pesawat Hercules ke Surabaya. Mungkin teman om saya ini mendapat jatah menumpang pesawat Hercules ini tetapi kemudian menjualnya lagi kepada om saya. Tarifnya cukup murah hanya (kalo ngga salah) 50 ribu rupiah untuk satu keluarga. Tanpa pikir panjang kami mengambil penerbangan Hercules ini.

Wow, ngga kebayang deh perasaan kami saat itu. Ini pengalaman pertama kali naik pesawat, walaupun pesawat Hercules. Dengan biaya yang murah kami bisa menghemat waktu perjalanan pulang ke Pasuruan. Jika perjalanan normal dengan bis atau kereta api bisa memakan waktu 18 jam lebih, dengan pesawat ini kami bisa menempuhnya dalam waktu tidak lebih dari 8 jam saja. Saya hanya bisa ngiri saja melihat bulek dan keluarganya bisa naik pesawat, sambil membayangkan kapan saya bisa naik pesawat juga seperti mereka.

22 May 2009

Refleksi (bag. 1)

Masa lalu saya memang tidak begitu banyak diisi dengan berbagai kegiatan yang terlalu buruk dan menyimpang jauh dari nilai-nilai Islam

Dulu saya masih menyempatkan diri membaca al-quran (terutama pas mau ujian … maksain banget sih, niatnya mau ibadah atau biar lulus ujian nih hehehe) walaupun dengan bacaan yang masih belum lancar benar. Bacaan quran saya masih lumayan lah dibandingkan rata-rata anak muda seusia saya.

Semenjak dulu saya menganggap pacaran itu ngga sesuai dengan Islam, karenanya tidak pantas seorang muslim berpacaran. Dan, alhamdulillah saya ngga pernah pacaran sampe saya menikah. Istri saya inilah pacar saya yang pertama sekaligus (insya allah) yang terakhir buat saya.

Dulu saya adalah penggemar berat musik terutama musik metal (kata nyokap, musik dombreng-dombreng ..). bisa jadi inilah salah satu pola pikir saya yang agak menyimpang dari nilai Islam.

Dulu saya masih menyempatkan diri solat jamaah di masjid terutama waktu magrib dan Isya. Masa itu saya adalah salah satu dari sedikit jamaah masjid yang masih muda, di antara jamaah lain yang rata-rata berusia 40-an tahun. Alhamdulillah, Ritual ini masih tetap saya lakukan sampai saat ini.

Meskipun saya tidak terlalu aktif dalam kegiatan keislaman, tetapi saya juga ngga begitu menyukai dan membatasi diri dari kegiatan yang bersifat hura-hura. Saya memang suka musik dan sesekali menonton film di bioskop tetapi ya sebatas hiburan aja. Ngga sampe berlebihan. Saya memang selalu berusaha netral dan berada di tengah-tengah dalam setiap hal. Dalam perkembangannya saya baru menyadari bahwa sikap pertengahan adalah salah satu konsep Islam, tentu saja pertengahan dalam konsep Islam tidak berlaku untuk hal yang maksiat dan menyimpang dari Islam.

Saya juga sangat tertarik dengan keilmuan dan sangat senang membaca buku. koleksi buku saya lumayan banyak buat seorang anak muda seperti saya. Dan saya juga senang membaca buku keislaman.

Saya sendiri sulit menerima pernyataan bahwa masa-masa ini sebagai masa jahiliyah. Istilah yang sering dikatakan oleh mereka terhadap masa-masa sebelum mereka mendalami Islam atau berhijrah dan tergabung dalam barisan gerakan atau harokah Islam.

Bisa jadi sifat saya yang semacam ini memudahkan saya untuk berinteraksi dengan gerakan (harokah) Islam. Terlebih lagi saat saya masuk kuliah, di saat saya sedang mencari sebanyak-banyaknya teman yang bisa dijadikan sahabat. Wajar saja, karena kuliah saya jauh dari rumah, orang tua, dan sanak keluarga. Saya ingin mencari kawan yang bisa dijadikan sandaran dan tempat untuk berbagi, seorang saudara dekat buat saya.

Pertama kali bersinggungan dengan pergerakan Islam, saya berkenalan dengan jamaah tablig yang terlihat sangat bersungguh-sungguh dan tekun dalam beribadah. Bacaan-bacaan hadistnya sesudah solat jamaah di masjid kampus begitu menarik hati saya pada awalnya. Membuat saya tak kuasa menolak ajakan mereka untuk mengikuti kegiatan mereka yang disebut khuruj, yaitu berdiam diri (I’tikaf) di masjid selama 24 jam di akhir pekan (hari sabtu-minggu) dan mengisi dengan berbagai ibadah wajib dan sunnah.

Sampai akhirnya saya dipertemukan oleh Allah dengan para pemuda yang penuh dengan semangat dan optimisme tentang sebuah gambaran Islam yang utuh dan menyeluruh. Gambaran tentang Islam yang belum pernah saya dapatkan dan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Islam yang tidak hanya ibadah dan aktivitas yang selama ini dan secara umum dipahami, tetapi Islam sebagai sebuah konsep hidup, sebagai sebuah keyakinan yang harus disempurnakan dalam sebuah sistem dan tatanan sosial kemasyarakatan.

Mulailah saya menceburkan diri dan melebur dalam arus pergerakan ini. di sini saya mengenal arti ukhuwah Islamiyah, dan mulai mendapatkan pencerahan akan sebuah cita-cita mulia yang menjadi tujuan hidup seorang muslim, melakukan penghambaan diri hanya kepada Allah.

Saya tersadar bahwa gambaran Islam yang sempurna ternyata amat jauh berbeda dengan apa yang menjadi realitas masa kini. Membuat saya bertekad untuk bersama-sama dalam gerakan Islam ini untuk berusaha mewujudkan cita-cita mulia untuk menegakkan Islam dalam setiap sendi kehidupan.

Saya mulai menggali khasanah keislaman yang begitu teramat luas ini. saya sadar bahwa semangat yang tinggi perlu dibarengi dengan wawasan (tsaqofah) keislaman yang lengkap dan menyeluruh. Saya perlu membekali diri saya dengan ilmu seiring dengan semangat untuk melakukan perbaikan kepada masyarakat.

Saya tidak akan pernah melupakan satu tempat (sarana) dimana saya mendapatkan pemahaman Islam yang lengkap. Di sanalah saya menimba ilmu keislaman sekaligus penyadaran akan perlunya sebuah gerakan untuk membumikan Islam secara utuh dan sempurna. Itulah Ma’had Al Ihsan. Di bawah bimbingan ustad-ustad lulusan LIPIA, sebagai salah satu referensi pengetahuan keislaman, saya dihadapkan pada konsep-konsep keislaman, aqidah, tauhid, sejarah (sirah nabawiyah), fiqh, dakwah dan tata cara berdakwah (fiqh dakwah), ghozwul fikri, hadits, sampai bahasa Arab (Gini-gini ana bisa bahasa arab lho, afwan ya antum …).

Meskipun saya kuliah di bidang eksak, saya berani bertaruh pengetahuan Islam saya ngga kalah dengan mereka yang kuliah di IAIN sekalipun (bukannya nyombong ya, cuma geer aja kok …yee sama aja dong hehehe). Alhamdulillah, pola pikir saya sampai saat ini adalah pola pikir yang terbentuk dari fase belajar ini.

11 May 2009

KISAH 2009 (Kontes Inspirasi dan Harapan)

Tulisan ini dicopy abis dari situs erlangga (www.erlangga.co.id)
tulisan asli bisa dibaca disini

KISAH (Kontes Inspirasi dan Harapan) adalah lomba menulis tahunan yang diselenggarakan oleh ESENSI, divisi penerbitan Erlangga Group. Lomba Kisah 2009 ini mengangkat kisah sejati yang memberi inspirasi dan harapan, dengan tema berikut.

“Cinta Melampaui Masa”

Melalui KISAH, Esensi ingin menggugah hati semua orang untuk berbagi kisah yang memberi inspirasi dan semangat hidup pada pembacanya.

Syarat dan Ketentuan:
1. Peserta adalah warga negara Indonesia laki-laki maupun perempuan berusia minimal 18 tahun.
2. Tulisan bisa berisi kisah hidup pribadi, keluarga, atau orang lain berisi perjuangan hidup dan mendorong semangat sesama untuk meraih hidup yang lebih baik.
3. Cerita ditulis dalam format narasi, baik dalam sudut pandang orang pertama (aku) atau orang ketiga.
4. Kisah yang diceritakan adalah kisah nyata, bukan rekaan, terjemahan, saduran, atau jiplakan.
5. Karya yang dikirimkan harus orisinal, belum pernah dipublikasikan, baik di media elektronik maupun cetak, dan belum pernah diikutsertakan dalam sayembara lain.
6. Naskah diketik dengan komputer sepanjang 10 - 30 halaman A4, jenis huruf Times New Roman 11, dan spasi 1,5.
7. Naskah dikirim dalam bentuk print out dan file (dalam CD). Sertakan biodata singkat penulis dan narasumber (jika menceritakan tentang orang lain), alamat lengkap, nomor telepon,dan foto kopi KTP. Tuliskan KISAH di sebelah kiri atas amplop.

Kirimkan naskah ke:
Panitia KISAH
Divisi ESENSI, Penerbit Erlangga
Jl. Haji Baping Raya No. 100
Ciracas, Pasar Rebo,
Jakarta Timur, 13740

Atau via e-mail ke:
• kisah@erlangga.netAlamat e-mail ini telah diblok oleh spam bots, Anda membutuhkan Javascript untuk melihatnya
• lomba_kisah@yahoo.comAlamat e-mail ini telah diblok oleh spam bots, Anda membutuhkan Javascript untuk melihatnya

8. Peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah.
9. Naskah yang masuk sepenuhnya menjadi milik panitia.
10. Naskah paling lambat diterima pada 30 Juni 2009.
11. Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak diadakan surat-menyurat
12. Untuk keterangan lebih lanjut klik http://www.erlangga.co.id

Hadiah:
1. Pemenang 1 memperoleh uang sebesar Rp. 5.000.000. dan hadiah sponsor.
2. Pemenang 2 memperoleh uang sebesar Rp. 3.000.000. dan hadiah sponsor.
3. Pemenang 3 memperoleh uang sebesar Rp. 2.000.000. dan hadiah sponsor.
4. Sepuluh karya terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh Penerbit Erlangga sebanyak 10.000 eksemplar

Juri:
Zara Zettira (Penulis Novel dan Skenario Sinetron)
Alvin Adam (Juri Tamu)

24 March 2009

Bisnis Digital

Beberapa hari belakangan ini, pikiran saya selalu saja berkutat tentang bagaimana memanfaatkan kemampuan saya, menulis atau membuat materi tentang fisika untuk tingkat sekolah menengah, untuk menghasilkan uang. Yah pengennya sih saya membuat bisnis sendiri yang sesuai dengan kemampuan dan minat yang saya miliki. Dengan adanya internet promosi dapat dilakukan melalui internet. Jadi, bisnis yang ingin saya jalankan ini harus memiliki karakteristik dapat dipromosikan melalui internet, memiliki nilai edukasi dan pembelajaran, dan berbentuk digital.

Akhirnya, saya sampai pada satu gagasan berupa membuat modul pembelajaran fisika dalam bentuk digital (bisa berupa file pdf dan/atau presentasi powerpoint) yang dikemas dalam bentuk cd. CD ini selanjutnya saya promosikan via internet melalui situs saya.

Saya memang sedang mengembangkan situs pembelajaran fisika secara online dengan alamat http://aktifisika.worpress.com. Situs ini berisi materi-materi fisika dalam bentuk modular yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika untuk tingkat sekolah menengah.

Sebenarnya saya ingin mempublish semua modul pembelajaran fisika melalui situs tersebut tetapi saya pikir kalo modul ini bisa dijual atau menghasilkan uang kenapa tidak saya jual aja.

Untuk bisa mewujudkan keinginan saya ini, yaitu menjual cd modul pembelajaran fisika, saya perlu membuat sistemnya terlebih dahulu yang meliputi bagaimana cara pemesanan barang secara online, cara mengirimkan barang, dan cara pembayaran produk/barang yang ingin saya jual online. Sistem ini perlu dan sangat penting untuk dibuat dalam bisnis online seperti yang akan saya jalankan ini.

Bisnis digital ini menurut saya merupakan salah satu alternatif bisnis yang cukup andal dan bisa dikembangkan. Tidak dibutuhkan modal (dalam bentuk uang) yang besar, melainkan kreativitas, ide, dan pengetahuan. Setiap orang yang memiliki pengetahuan (atau informasi) yang boleh jadi dibutuhkan oleh orang lain bisa membuat produk digital dan mempromosikan sekaligus menjualnya secara online melalui internet. Tidak dibutuhkan proses produksi atau manufaktur untuk membuat produk digital ini yang artinya tidak membutuhkan biaya produksi.

Jika ingin membuat produk dengan biaya murah dan dapat dipromosikan sekaligus dijual selama 24 jam sehari melalui internet, bisnis digital adalah pilihannya.

05 March 2009

Menjaga putaran roda bisnis

Ada yang hilang dari pandangan saya saat melintas di jalan Margonda Depok di dekat apartemen margonda residence. Saya tidak melihat lagi Binus Center tampak di posisinya. Padahal sebelumnya saya cukup terpesona dengan gedung dimana Binus Center berada, Sebuah ruko yang sudah disulap menjadi tempat kursus IT yang cukup berkelas. Gedung yang dicat berwarna oranye itu memang mudah terlihat dan mudah membuat orang tertarik.

Saya sendiri pernah membayangkan batapa nyamannya bisa bekerja atau mengajar di tempat itu. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, juga tampaknya nyaman dan berkelas.

Saya sendiri yang hampir setiap pagi melewati jalan margonda tidak lupa untuk menghadapkan pandangan saya ke sana dan mengagumi tempat itu. Belakangan ini memang saya melihat keindahan warna cat oranye gedung Binus Center itu agak memudar, mungkin akibat hujan beberapa bulan terakhir ini. Tapi, saya tetap tidak mengira bahwa pudarnya warna cat gedung itu juga seiring dengan suramnya bisnis yang sedang dijalankan tempat kursus itu. Sehingga saat tempat kursus itu resmi ditutup tetap ada perasaan terkejut juga di hati saya.

Saya mencoba mengira-ngira (istilah kerennya sih menganalisis tapi terlalu keren buat saya yang masih belajar ini) bagaimana bisa sebuah institusi ternama sekelas Binus Center ini harus tersingkir dan menutup bisnisnya ini di Depok.

Binus atau Bina Nusantara sudah sangat dikenal khususnya di Jakarta sebagai penyelenggara pendidikan dari level dasar sampai perguruan tinggi. Kita mengenal binus school untuk sekolah dasar sampai SMA, Univesitas Binus untuk perguruan tinggi, dan Binus Business School yang menyelenggarakan magister manajemen, serta Binus Center sebagai tempat kursus IT. Binus Center sendiri sejauh pengetahuan saya menyelenggarakan pendidikan non-gelar untuk komputer, desain, dan animasi. Hal ini tidak mengherankan karena pada awalnya Binus memang dikenal sebagai penyelenggara pendidikan komputer. Perguruan tinggi Binus sangat kuat dalam bidang komputer dan merupakan salah satu pelopor pendidikan komputer di Indonesia.

Binus Center bisa jadi ditampilkan sebagai salah satu bisnis yang dijalankan oleh Binus karena Binus sudah dikenal luas sebagai pelopor dalam pendidikan komputer. Ini adalah modal dasar yang penting dalam ide Binus Center ini. Tentunya reputasi sangat diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan.

Dengan membuka Binus Center di Depok diharapkan menjadi alternatif bagi siswa yang ingin memperdalam atau mempelajari komputer khususnya desain grafis dan animasi yang menjadi andalan Binus khususnya di Depok. Saya menduga Binus Center ini menyasar segmen pasar mahasiswa atau pekerja dari bidang selain komputer yang ingin memperdalam desain atau animasi.

Namun saya melihat sepertinya pasar ini belum terbentuk karena bisa jadi orang sudah bisa belajar komputer desain atau animasi secara mandiri tanpa perlu kursus. Perlu dilihat juga bahwa di Depok sudah ada perguruan tinggi yang cukup ternama juga dan juga mempunyai basis kuat dalam komputer, yaitu Universitas Gunadarma. Tentunya ini juga perlu diperhitungkan sebagai pesaing kuat.

Walaupun nama Binus sudah cukup terkenal dan mumpuni dalam bidang komputer dan bidang komputer sedang booming tampaknya konsumen Khususnya di Depok belum melihat ini sebagai kebutuhan penting yang bisa mendorong mereka mencoba mengikuti kursus. Bisa jadi ini salah satu alasan tidak bisa berkembangnya Binus Center di Depok meskipun di daerah lain Binus Center cukup berkembang.

Tentunya ini akan menjadi pelajaran berharga buat penyelenggara Binus Center dan manajemen Binus secara umum dalam menjaga roda bisnisnya. Apalagi saat ini krisis ekonomi sedang melanda dunia.

Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini memang menjadi beban berat bagi para pelaku bisnis untuk bisa mempertahankan bisnisnya. Mungkin inilah saatnya bagi pelaku bisnis memikirkan kembali cara mereka menjaga putaran roda bisnisnya.

Seri Belajar Bisnis: Bisnis tanpa modal

Bisnis adalah kata yang ada di benak kita saat kita membayangkan mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja secara fulltime selama 8 jam x 5 hari seminggu di kantor. Kata bisnis menjadi kata yang ada di dalam benak saya belakangan ini sebagai salah satu alternatif jika sewaktu-waktu saya diputus kontrak kerja saya di kantor saya saat ini. Saya memang perlu was was dengan kondisi kerja saya saat ini dimana banyak dari teman-teman rekan kerja yang tidak diperpanjang lagi kontraknya.

Bisnis yang paling mungkin dilakukan (menurut saya) saat ini adalah bisnis berjualan kue. Beberapa waktu belakangan ini saya memang sedang menjalankan usaha kecil-kecilan (banget) berupa menerima pesanan kue dari teman-teman sekantor dan kenalan dekat. Awalnya usaha ini dijalankan istri saya yang kebetulan berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah dasar.

Istri saya kebetulan kenal baik dengan seorang orang tua murid di sekolahnya yang hobi membuat kue. Orang tua murid ini berhasil berkreasi membuat kue yang belum ada di pasaran dan rasanya lezat. Istri saya mencoba menawarkan kue ini ke beberapa kenalannya dan ternyata mendapat respon yang baik. Sejak saat itu banyak kenalan dan teman istri saya yang memesan kue yang lezat itu dari istri saya. Dengan mengambil sedikit marjin keuntungan dari penjualan kue itu, istri saya mulai menjalankan usaha ini sampai sekarang. Ya lumayan lah labanya bisa buat beli jajan anak-anak.

Kue yang kami pasarkan memang kue jenis baru yang (sepengetahuan saya) belum ada di pasaran. Kue ini berupa kue coklat yang berlipis es krim, yang memang amat lezat di lidah. Tidak heran banyak kenalan atau teman yang mencoba kue ini berminat terhadap kue ini.

Saya sendiri sebenarnya ngga sengaja ikut menjual dan menerima pesanan kue ini. Saya sering membawa kue (kebetulan istri saya sering dapat jatah dari orang tua murid itu) ini ke kantor sebagai bakal sarapan atau snack dan sering juga membagi kepada sebagian rekan di kantor dan banyak yang berminat. Sekalian aja saya jadikan tester dan akhirnya ada yang memesan kue ini.

Belakangan ini, saya mulai kepikiran penjualan kue ini bisa saya jadikan sebuah bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan. Apalagi bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal uang sepeser pun, yang diperlukan cuma keberanian dan kejelian mencari pasar yang potensial.

Yang ada di benak saya adalah mencoba memasarkan kue di kantin-kantin sekolah atau kantor. Kue ini bisa saya jual satuan seharga Rp2000,00 s/d Rp2500,00 per buah dimana saya bisa mendapatkan marjin keuntungan sebesar Rp500,00 per buah. Jadi, saya perlu survei dan menawarkan ke kantin-kantin sekolah atau kantor untuk menitipkan menjualkan di kantinnya.

Dengan mencoba memasarkan 200 buah kue, bisa dihasilkan laba Rp100.000,00. Jumlah 200 kue saya ambil karena minimal kue yang dipesan 50 buah dan dengan 4 jenis atau variasi kue. Skema ini menurut saya pas dan dapat memberikan variasi produk kepada konsumen. Jadi, target harus terjual 200 kue per hari. Ini juga bisa diperinci menjadi 5 x 40 buah, maka diperlukan 5 kantin sebagai tempat menjual kue ini.

Jika skema ini berjalan, yaitu 200 buah kue terjual habis, maka per hari bisa didapatkan pendapatan Rp100.000,00 dan sebulan atau 20 hari kerja bisa diperoleh Rp2.000.000,00. Lumayan kan ...

Tentu saja operasionalnya tidak semudah hitung-hitungan di atas kertas. Pertama dan paling penting adalah kita perlu mencari dan survei kantin-kantin mana saja yang bisa diajak bekerja sama dan bisa dititipkan untuk menjual kue ini. Menurut perhitungan di atas diperlukan 5 kantin yang masing-masing kita jual 40 buah kue. Jika 5 kantin sudah bersedia diajak bekerja sama tinggal setiap hari kita mengantarkan kue ini ke setiap kantin tersebut. Dan, penghasilan bisa kita peroleh. Sederhana sih kelihatannya tapi belum tentu mudah dijalankan tentunya.

Dengan skema bisnis seperti ini, penghasilan 2 juta per bulan bisa diperoleh dengan waktu kerja yang sedikit. Waktu kerja kita cuma mengantarkan kue ke setiap kantin yang bisa dilakukan 3 atau 4 jam saja, bandingkan dengan kerja kantor yang 8 jam sehari dan dengan pendapatan yang tidak jauh berbeda bahkan lebih kecil. Memang pada awalnya bisa jadi diperlukan kerja ekstra untuk survei dan mencari kantin yang bisa diajak kerja sama, namun setelahnya begitu sederhana.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah masalah harga. Perlu dipikirkan harga yang pas dan sekaligus dapat menghasilkan laba. Diperlukan formulasi harga yang bisa menguntungkan semua pihak. Karena di sini terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu pembuat kue, pendistribusi (orang yang mengambil kue dari produsen), dan penjual langsung (kantin). Harga harus mencakup keuntungan dari ketiga pihak tersebut.

Tertarik dengan bisnis ini?

27 February 2009

Partai Komunis Sejahtera, Apakah Black Champaign?

Hari ini kebetulan liat berita di detik.com tentang partai komunis sejahtera. Beritanya saya kutip di bawah ini atau bisa baca langsung melalui link di bawah ini.

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/27/074855/1091352/700/partai-komunis-sejahtera-yang-mengejutkan

Apakah ini bisa digolongkan sebagai black campaign? atau sekedar iseng aja.



Jakarta - Lambang ini memang bisa membuat orang marah. Terutama bagi kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lambang yang sangat mirip dengan lambang PKS, parpol peserta Pemilu nomor urut 8. Yang mengejutkan, lambang ini bertuliskan Partai Komunis Sejahtera, yang bila disingkat juga PKS.

Entah apa maksud si pembuat lambang ini. Apakah memang dia ingin menyerang dan menyerukan black campaign terhadap PKS?

Sebab, semakin mendekati hari H Pemilu 2009, serangan demi serangan selalu bermunculan dari berbagai sudut untuk mendiskreditkan parpol tertentu, termasuk PKS. Serangan paling gencar adalah serangan melalui jalur maya. Apalagi PKS sering diplesetkan dengan berbagai nama yang mencemarkan.

Apakah nama Partai Komunis Sejahtera juga dimaksudkan untuk memplesetkan PKS yang sesungguhnya? Tanyakan saja pada Muhammad Amin, pembuat dan pemilik lambang ini. Dia menampilkan lambang ini di foto profil facebooknya. Lambang ini pun disebar ke berbagai facebook sejumlah tokoh di Indonesia.

Siapa Muhammad Amin? Entahlah. Namun, dari facebooknya, dia terkesan sebagai orang yang gampang menggunakan istilah rakyat. Website atau blog Muhammad Amin selalu terdapat tulisan rakyat.

Apakah dia orang berhaluan komunis? Sulit menuduh dia begitu, meski dia mungkin punya maksud tertentu untuk membuat lambang seperti itu. Faktor iseng bisa saja hinggap pada diri Amin.

Lambang yang dibuat Amin ini terkesan menjiplak dan memodifikasi lambang PKS, parpol pimpinan Tifatul Sembiring. Dua bulan kembar emas diganti dengan dua palu arit kembar emas. Gambar padi di bagian tengah dibiarkan seperti lambang asli PKS. Kotak warna hitam mirip Kakbah juga dibiarkan sama.

Terlihat ada rona kekhawatiran pada diri pembuat lambang dua palu arit kembar ini. Indikasi ini terlihat dari keterangan profil di facebook Muhammad Amin: "Diblok 12 Jam.. ha ha..(kayaknya ada yang nglaporin.. smoga tidak)." ( asy / asy )

18 February 2009

Once Upon A Time

"Jangan lupa akh nanti sore ada rapat kammi di watu gilang .."

"Antum siang ini ada agenda ngisi kajian di SMA Kepanjen kan .. jangan lupa ya .."

Kalimat-kalimat itu kembali terngiang-ngiang di telinga ana eh saya. Kata-kata yang dulu menjadi keseharian saya namun tidak pernah lagi saya dengar saat ini. Ingatan saya menerawang kembali ke masa itu (gue lagi menjalani perjalanan waktu nih kembali ke masa lalu ... kayak teori relativitas Einstein aja). Masa di mana waktu saya dihabiskan untuk berdakwah dan mensyiarkan Islam. Waktu dimana saya tidak pernah memikirkan hal-hal selain dakwah Islam. Masa yang tidak lagi saya jalani saat ini.

Masa itu bisa jadi merupakan masa-masa terbaik dan terindah dalam hidup saya. Masa dimana saya merasakan nilai kehidupan yang hakiki. Periode dimana saya merasa memiliki dan menjadi "sesuatu", menjadi bagian dari masyarakat dan berjuang untuk ummmat. Hidup di dalam jamaah bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki idealisme dan cita-cita yang sama: menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Di masa itu, saya memang sedang on fire, seorang pemuda dengan idealisme tinggi. Berbagai amanah dibebankan di pundak saya saat itu. Aktif di kepartaian (waktu itu partai keadilan PK), KAMMI (kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia), forkalam, dan forsimaja (forum silaturahmi mahasiswa jakarta) adalah sebagian aktivitas yang saya jalani sehari-hari. Saya masih ingat satu hari saya harus rapat sebanyak lima kali pagi siang sore malam. saking padatnya aktivitas yang saya lakukan. Sehari-hari diisi dengan berbagai aktivitas semacam itu: mengisi kajian, rapat kegiatan atau evaluasi, mengikuti kajian Islam, dan sederet aktivitas lainnya. Dengan kondisi semacam ini saya tidak protes kalau ada yang menyebut saya Ikhwan (ya iya lah masa disebut akhwat sih).

Saya tidak pernah bisa melupakan masa-masa itu, masa yang sudah tidak pernah lagi saya alami saat ini. Saya hanya bisa tersenyum kecut saat ini ketika mengingat masa indah itu karena kehidupan saya sekarang begitu berbeda dengan apa yang pernah saya jalani dan pernah menjadi cita-cita saya dulu: menjadi dai yang bekerja dan berjuang untuk Islam.

Ada rasa bersalah dalam hati saya, saat melihat teman-teman seperjuangan saya yang begitu gigih dan keras berjuang untuk memperjuangkan kemenangan Islam melalui wadah partai (PKS), sementara saya masih saja disibukkan dengan urusan pribadi, keluarga, dan urusan ngga penting lainnya. Ada perasaan malu melihat semangat kader-kader (dimana saya pernah menjadi bagian darinya) yang tetap kokoh dalam tekad dan prinsip perjuangannya. Mana idealisme yang pernah antum yakini itu? Mana cita-cita dan obsesi yang pernah menjadi bagian dari prinsip antum dulu? Demikianlah kata-kata yang sering terlintas dalam pikiran saya.

Hari ini kerinduan atas aktivitas masa lalu itu mendorong saya untuk search dengan kata kunci "pks Malang". Begitu inginnya saya mengetahui kondisi sahabat seperjuangan saya dulu. Sampailah saya pada kenyataan yang begitu menyesakkan hati. Melalui salah satu situs blog, saya membaca "kepergian" salah satu kader yang juga teman seperjuangan saya dulu saat saya menjalani aktivitas di Malang.

lebih detailnya bisa dibaca berikut ini.

http://pks-world.blogspot.com/2008/12/berpulang-ketika-istri-melahirkan.html

http://pksmalang.wordpress.com/2008/12/21/telah-berpulang/

Saya begitu tersentak membaca kabar itu. Kabar telah meninggalnya salah satu kader dakwah yang juga saya kenal dan pernah bersama-sama beraktivitas dalam dakwah. Dahulu saya pernah bareng-bareng main bola dan kemping bersama. Saat terakhir, beliau sedang dicalonkan sebagai caleg PKS untuk kabupaten Malang. Saya hanya bisa berdoa semoga beliau mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya.

Sebagai ungkapan rasa cinta saya yang dalam kepada PKS dan tarbiyah yang telah memberikan dan mengajarkan kepada saya arti kehidupan yang hakiki, saya memasang gambar PKS di situs ini. Meskipun kecil yang saya lakukan ini semoga ini bisa menjadi ungkapan cinta dan bahwa PKS selalu ada di dalam hati saya. Semoga saya dapat kembali mendapat semangat untuk menjalani kehidupan dan masa terbaik saya seperti yang pernah saya rasakan dulu.

05 February 2009

Caleg PKS: Berita yang terlalu dibesar-besarkan

Hari ini, berita tentang caleg PKS yang kedapatan sedang berada di sebuah panti pijat menjadi headline berita di hampir semua media online. Detik.com dan Kompas.com adalah dua media on-line terkemuka yang menjadikan berita tentang caleg PKS sebagai headline beritanya. Satu pertanyaan yang mengemuka atas kondisi ini, mengapa pemberitaan ini seolah-olah adalah sebuah berita besar? Mengapa ketika PKS yang melakukan sebuah kesalahan kecil, orang melihatnya sebagai dosa besar yang tidak dapat diampuni? Tidakkah mereka (orang-orang) melihat bagaimana anggota legislatif dari partai lain yang korup sebagai bahan berita yang lebih besar?

Saya menganggap pemberitaan tentang caleg PKS ini terlalu berlebihan dan terkesan menjadi berita besar hanya karena sang caleg adalah caleg dari sebuah partai PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang bersih dan tidak punya cacat politik. Saya menduga ini dijadikan sarana bagi partai lain (musuh politik) untuk menjatuhkan citra PKS di mata publik. Bayangkan, caleg (ini baru caleg lho belum menjadi anggota legislatif) di daerah telah menjadi berita nasional yang diekspos secara besar-besaran. Terlihat sekali kesan untuk menjadikan berita ini menjadi berita nasional yang harus dilihat oleh semua orang bahkan dunia.

Kesan yang sangat terlihat yang seolah-olah ingin menunjukkan kepada semua orang kepada dunia bahwa "nih lihat caleg PKS main ke panti pijat ... katanya PKS bersih, menjunjung moral, anti maksiat, mana buktinya?" Seakan-akan orang ingin menunjukkan bahwa PKS aja yang bersih bisa terlibat dalam praktik yang menyerempet maksiat.

Saya sendiri sangat menyayangkan kejadian ini, caleg PKS dapat terjerumus dalam hal-hal yang melanggar moral, tapi ya ngga usah dibesar-besarkan seperti inilah. Saya setuju sangsi harus dijatuhkan kepada caleg tersebut, tapi kalo kejadian ini diekspos secara besar-besaran ya ngga fair lah. Apakah mereka lupa bahwa siapa anggota lepislatif yang paling banyak terlibat kasus korupsi dan kejahatan-kejahatan lain? coba lihat prestasi anggota legislatif berikut ini: Yahya Zaini yang terlibat affair dengan Maria Eva, Max Moein yang dilaporkan oleh sekretarisnya karena pelecehan seksual, Amin Nasution suaminya penyanyi Kristina yang terlibat korupsi, Hamka Yamdu tersandung kasus BI, dan banyak lagi yang lain, yang kalo dikumpulkan bikin enek orang yang membacanya. Siapa dan dari partai mana para pelaku kejahatan ini?

Coba bayangkan kasus ini, pada pemilihan ketua DPRD di suatu kota terdapat dua kubu, PKS dan bukan PKS yang merupakan gabungan partai-partai lain. Ketika ketua DPRD yang terpilih bukan dari PKS, anggota DPRD yang bukan PKS seluruhnya sujud syukur dan membatalkan puasa (padahal saat itu sedang puasa ramadan. Bagaimana moral anggota legislatif semacam ini? Moral yang bejat dan trik-trik murahan sering ditunjukkan oleh anggota legislatif yang bukan dari PKS. Mengapa ini tidak diekspos?

Apakah orang-orang PKS adalah orang-orang bersih yang harus bebas dari dosa? Malaikat kali kalo ngga punya dosa. Saya bukannya membela sang caleg PKS yang memang telah berbuat kesalahan tetapi kalau kemudian menganggap kesalahan ini sebagai sesuatu yang sangat besar itu yang saya anggap ngga wajar.

Kalau kemudian orang menjadikan hal ini sebagai alat untuk menjatuhkan citra PKS, ini adalah cara yang sangat konyol dan tidak elegan. Karena lebih banyak alasan untuk mencari kesalahan partai-partai lain ketimbang menjadikan isu ini untuk menjatuhkan citra PKS.

Sekarang coba pikirkan dengan hati yang jernih, partai mana yang secara nyata menentang ketidakadilan seperti ketidakadilan agresi Israel terhadap Palestina? Partai mana yang melalui ormasnya langsung terjun dalam menanggulangi musibah yang terjadi di Indonesia? Partai mana yang dengan berpihak kepada rakyat yang dengan suka rela mengembalikan dana tidak jelas di dewan kepada pemerintah?

Saya yakin isu ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap citra PKS di masyarakat karena masyarakat sudah tahu siapa sebenarnya yang harus dicap sebagai partai yang busuk. Masyarakat sudah tahu partai mana atau politisi mana yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat ketimbang mereka yang terus-menerus berkoar-koar sebagai partai rakyat tetapi tidak ada karya nyatanya bagi rakyat.

30 January 2009

Lomba Menulis Buku Traveling

Ada info menarik buat kamu-kamu yang suka menulis sekaligus traveling. baca aja deh dengan saksama berikut ini. Jujur aja artikel ini saya copas dari gagasmedia.net. semoga bermanfaat.

tulisan aslinya ada di sini
http://gagasmedia.net/index.php?option=content&task=view&id=419

Ditulis Oleh Newsroom, Tuesday, 27 January 2009

Dapatkan 2 tiket ke Bali (PP), akomodasi (2 malam), plus uang saku! Caranya gampang banget. Bagi kamu yang senang traveling dan ingin berbagi cerita tentang tempat menarik yang telah dikunjungi, ikuti lomba menulis buku traveling seri Jalan-jalan dari GagasMedia. Karya yang terpilih akan dibukukan dan tentunya kamu berhak mendapatkan royalti atas penerbitannya.

Sebagai bahan acuan menulis, kamu bisa baca buku Jalan-jalan Bali karya Agung Bawantara dan Maria Ekaristi.

Kamu bisa menulis tempat wisata mana saja yang ada di Indonesia.
- Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya (Jawa tengah)
- Bandung dan sekitarnya (Jawa Barat)
- Sumatera
- Kalimantan
- Manado
- Maluku
- Wisata Air
- Wisata Pegunungan
- Dan lain-lain….

Isi naskah harus meliputi: cara mencapai lokasi wisata, tip dan trik berlibur, wisata kuliner, wisata budaya, budget bepergian, dan foto-foto objek wisata (ingat: foto adalah orisinal jepretan sendiri atau sudah ada izin dari si fotografer).

Syaratnya:
- Panjang naskah minimal 75 halaman, spasi 1.
- Naskah utuh (print out, bukan dalam bentuk CD) dikirim paling lambat tanggal 1 April 2009 ke alamat redaksi: Jl. H. Montong No.57, Ciganjur, Jakarta Selatan 12630.
- Tulis di pojok amplop: Jalan-jalan GagasMedia.
- Jangan lupa lampirkan biodata dan pernyataan tertulis bahwa karyanya adalah orisinal milik karya sendiri.
- Naskah yang tidak terpilih sebagai pemenang akan dijajaki lebih lanjut oleh penerbit (kemungkinan terbit juga ada, lho ?).
- Pengumuman pemenang tanggal 1 Mei 2009 .

Yuk, jalan-jalan keliling Indonesia dan mari menulis ?
“Travel does what good novelists also do to the life of everyday, placing it like a picture in a frame or a gem in its setting, so that the intrinsic qualities are made more clear. Travel does this with the very stuff that everyday life is made of, giving to it the sharp contour and meaning of art.” - Freya Stark

Pemutakhiran Terakhir ( Tuesday, 27 January 2009 )