Lirik lagu "when the children cry" by White Lion
Little child
Dry your crying eyes
How can I explain
The fear you feel inside?
'Cause you were born
Into this evil world
Where man is killin' man
And no one knows just why
What have we become?
Just look what we have done
All that we destroyed
You must build again
When the children cry
Let them know we tried
'Cause when the the children sing
Then the new world begins
Little child
You must show the way
To a better day
For all the young
'Cause you were born
For the world to see
That we all can live
With love and peace
No more presidents
And all the wars will end
One united world
Under God
When the children cry
Let them know we tried
Cause when the children sing
Then, the new world begins
(Solo)
What have we become?
Just look what we have done
All that we destroyed
You must build again
No more presidents
And all the wars will end
One united world
Under God
When the children cry
Let them know we tried
'Cause when the children fight
Let them know it ain't right
When the children pray
Let them know the way
'Cause when the children sing
Then the new world begins.
diambil dari www.lyricsmode.com
http://www.lyricsmode.com/lyrics/w/white_lion/when_the_children_cry.html
Showing posts with label sinopsis. Show all posts
Showing posts with label sinopsis. Show all posts
25 July 2009
03 July 2008
Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?
Tulisan ini terinspirasi oleh ungkapan salah satu (atau salah dua ya!) teman gue di kantor. "Iya dong, orang kaya," itulah kata-kata favoritnya saat menanggapi orang yang menanyakannya kenapa sarapan pake roti tawar.
Tulisan ini sebenarnya review atau sinopsis dari buku dengan judul yang sama karangan Safir Senduk. Tapi buku itu masih belum gue temuin lagi di rumah gue.
Selama ini beredar anggapan bahwa karyawan adalah status yang tidak memungkinkan orang menjadi kaya. Anggapan ini dilanjutkan dengan anggapan lain bahwa hanya dengan menjadi pengusaha sajalah orang bisa menjadi kaya. Berawal dari dua anggapan tadi, buku ini mencoba memberikan pandangan yang berbeda dan tegas bahwa seorang karyawan pun bisa menjadi kaya tanpa harus meninggalkan pekerjaan tetapnya dan beralih menjadi pengusaha.
Buku ini diawali dengan uraian yang mencoba mengubah cara pandang terhadap pendapatan yang selama ini diperoleh seorang karyawan, definisi tentang kekayaan yang tidak berhubungan dengan penghasilan tinggi, dan bagaimana seseorang dapat kaya berapapun penghasilan yang didapatnya. Untuk itu, penulis mengemukakan lima kiat praktis yang dapat dilakukan dalam mengelola gaji agar bisa kaya.
Pertama, dengan membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Harta produktif adalah harta yang dapat menghasilkan pendapatan yang dapat berupa deposito, reksadana, rumah dan lain-lain. Dengan memiliki harta produktif, ada kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kedua, mengatur pengeluaran, yaitu dengan melakukan pertimbangan dan menetapkan prioritas dalam memutuskan pengeluaran. Pengeluaran yang efektif memungkinkan kita mendapatkan tambahan modal untuk memperbanyak harta produktif.
Ketiga, berhati-hati dalam berutang.
Keempat, menyisihkan penghasilan untuk pos-pos pengeluaran di masa yang akan datang. Merencanakan dari jauh-jauh hari pengeluaran yang akan dilakukan di masa yang akan datang mempermudah mewujudkan keinginan tersebut tanpa harus mengorbankan harta produktif yang ada.
Kelima, memiliki proteksi seperti asuransi kesehatan, pendidikan anak, dan pensiun.
Dengan kelima kiat praktis ini, jika dilakukan dengan cermat dan disiplin, penulis yakin seorang karyawan tidak akan ragu lagi untuk meneriakkan “siapa bilang jadi karyawan nggak bisa kaya?”
Tulisan ini sebenarnya review atau sinopsis dari buku dengan judul yang sama karangan Safir Senduk. Tapi buku itu masih belum gue temuin lagi di rumah gue.
Selama ini beredar anggapan bahwa karyawan adalah status yang tidak memungkinkan orang menjadi kaya. Anggapan ini dilanjutkan dengan anggapan lain bahwa hanya dengan menjadi pengusaha sajalah orang bisa menjadi kaya. Berawal dari dua anggapan tadi, buku ini mencoba memberikan pandangan yang berbeda dan tegas bahwa seorang karyawan pun bisa menjadi kaya tanpa harus meninggalkan pekerjaan tetapnya dan beralih menjadi pengusaha.
Buku ini diawali dengan uraian yang mencoba mengubah cara pandang terhadap pendapatan yang selama ini diperoleh seorang karyawan, definisi tentang kekayaan yang tidak berhubungan dengan penghasilan tinggi, dan bagaimana seseorang dapat kaya berapapun penghasilan yang didapatnya. Untuk itu, penulis mengemukakan lima kiat praktis yang dapat dilakukan dalam mengelola gaji agar bisa kaya.
Pertama, dengan membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Harta produktif adalah harta yang dapat menghasilkan pendapatan yang dapat berupa deposito, reksadana, rumah dan lain-lain. Dengan memiliki harta produktif, ada kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kedua, mengatur pengeluaran, yaitu dengan melakukan pertimbangan dan menetapkan prioritas dalam memutuskan pengeluaran. Pengeluaran yang efektif memungkinkan kita mendapatkan tambahan modal untuk memperbanyak harta produktif.
Ketiga, berhati-hati dalam berutang.
Keempat, menyisihkan penghasilan untuk pos-pos pengeluaran di masa yang akan datang. Merencanakan dari jauh-jauh hari pengeluaran yang akan dilakukan di masa yang akan datang mempermudah mewujudkan keinginan tersebut tanpa harus mengorbankan harta produktif yang ada.
Kelima, memiliki proteksi seperti asuransi kesehatan, pendidikan anak, dan pensiun.
Dengan kelima kiat praktis ini, jika dilakukan dengan cermat dan disiplin, penulis yakin seorang karyawan tidak akan ragu lagi untuk meneriakkan “siapa bilang jadi karyawan nggak bisa kaya?”
Subscribe to:
Posts (Atom)