14 July 2008

Lesson from the Holy Qur'an

Sebagaimana biasa setiap minggu malam sesudah salat Magrib gue menyempatkan diri bertilawah Al-Qur’an. Demikian pula minggu malam kemarin, gue manfaatkan kesempatan ini untuk sedikit menenangkan hati dan berzikir kepada Allah. Selama gue bekerja memang gue jadi lebih jarang melakukan hal ini. Beda dengan ketika gue masih kuliah dulu yang ngga pernah ketinggalan membaca Al-Qur’an setiap pagi dan petang.

Kalo gue pikir-pikir kebangetan juga ya kalo kita sampe ngga sempet baca Qur’an. Selama 24 jam x 7 hari waktu yang kita punya selama seminggu, masa kita sampe ngga punya waktu untuk baca Qur’an. Sungguh terlalu! Makanya gue usahain banget dalam seminggu itu paling ngga hari sabtu dan minggu untuk baca Qur’an.

Gue jadi inget dalam satu pengajian dikatakan bahwa rasulullah Muhammad saw salat malam sampe bengkak kakinya, saking lamanya dia berdiri ketika salat. Bayangin tiap malem beliau selalu menunaikan salat malam dan menghabiskan sepertiga malam untuk melakukan hal itu. Bandingin dengan kita yang pada saat yang sama dengan sangat khusyunya tidur (kita emang bisa khusyu kalo tidur doang kali ye!) dan terbuai dalam mimpi. Beda banget!

Saat gue baca Qur’an itu, gue sampe ke ayat yang terjemahannya berikut ini.

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal (berperang) itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Dan Allah-lah yang mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
(QS Al-Baqarah: 216)

Setelah selesai baca Qur’an, gue baca lagi terjemahan ayat di atas. Gue pikir-pikir bener juga ya, terkadang kita mengalami keadaan di mana kita malas melakukan sesuatu padahal kita benci atau berat untuk melakukannya. Dan ini banyak gue alami dalam kehidupan sehari-hari. Seolah-olah gue diingatkan melalui ayat ini.

Gue kadang merasakan seolah-olah realitas tidak sejalan dengan keinginan dan cita-cita kita. Gue terkadang melupakan realitas yang ada di hadapan kita, dan terus bermimpi akan sesuatu yang jauh dari jangkauan kita. Terkadang kita membenci realitas yang terjadi. Dalam keadaan ini ada baiknya kita ingat:

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.

Dalam keadaan yang lain, kita terkadang terlena oleh sesuatu yang seolah-olah baik tanpa pernah merenungkannya kembali. Kita hanyut dalam kesenangan yang semu. Di sini ada baiknya kita ingat:

Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.

Sesuatu yang baik menurut pandangan kita, bisa jadi tidak bermakna di mata Allah. Jadi, ayat ini seolah-olah mengarahkan kita untuk menjadikan pandangan baik dan buruk berdasarkan pandangan Allah bukan semata-mata datang dari nafsu dan perasaan kita.

Dan Allah-lah yang mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

Dalam setiap keadaan, baik senang maupun susah, ada baiknya kita selalu mengingat ayat ini. Ayat ini dapat dimaknai secara luas dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

1 comment:

mr.gep77 said...

sama bay, gw juga semenjak kerja jadi jarang baca al-qur'an. hehehe...
thakns ya udah ngingetin gw...
peace....!!!