20 July 2008

Who need windows Vista?

Hari jum'at malam yang lalu saya mendapat tawaran yang menggiurkan sekaligus membingungkan. Adik ipar saya yang bekerja di perusahaan konsultan IT menawarkan kepada saya apakah mau menginstal windows vista di komputer saya. Mendengar kabar itu, saya bagaikan mendapatkan durian (monthonk) runtuh, senang banget. Seolah-olah tuhan mendengar doa saya dan mengabulkannya.

Semenjak di-launching setahun yang lalu (pertengahan tahun 2007), saya emang pengen banget nyobain sekaligus ngubek-ngubek makhluk yang bernama windows vista itu. Saya pengen membuktikan keampuhan dan kesaktian windows vista, seperti yang digembar-gemborkan banyak pihak. Dan, kesempatan itu ada di hadapanku sekarang.

Sebagai persiapan untuk menginstal windows vista, gue buka-buka lagi majalah chip yang pernah gue beli yang membahas tentang cara instalasi vista. Dari tulisan itu, gue menangkap (kayak ikan aja ditangkap!) ada dua cara menginstal vista.

Pertama, meng-upgrade vista dari windows XP (atau windows versi sebelumnya). Di sini kita seolah-olah menimpa XP yang udah terinstal di komputer kita sebelumnya dengan windows vista. Cara ini kelihatannya menarik dan lebih gampang dilakukan karena kita tinggal melakukan upgrade dan XP langsung berganti dengan vista. Namun, cara ini berisiko karena bisa jadi tidak semua program dan hardware yang ada sudah kompatibel dengan vista yang baru terinstal. Misalnya, driver-driver dari hardware yang terinstal belum tentu cocok dengan vista. Karena saat kita menginstal driver kita menggunakan driver dalam platform XP bukan vista. Jadi, cara upgrade dari XP langsung ke vista perlu diperhitungkan masak-masak.

Kedua, melakukan instalasi baru. Di sini kita melakukan instalasi vista di ruang harddisk yang berbeda dengan ruang untuk windows yang sudah ada sebelumnya. Kita bisa membuat komputer kita memiliki dua sistem operasi (OS), yaitu windows XP yang sudah kita instal sebelumnya dan windows vista yang akan kita instal. Kita bisa menempatkan tiap-tiap OS di partisi harddisk yang berbeda.

Perlu diketahui bahwa harddisk yang kita punya bisa dipartisi (atau dibagi) menjadi beberapa bagian, yang paling umum adalah dua bagian yang biasanya dinamakan volume C dan D. Windows XP biasanya terletak di C dan D biasanya untuk menyimpan berbagai data. Ketika kita ingin menginstal sistem operasi baru misalnya windows vista, kita bisa meletakkannya di D.

Cara kedua ini yang pengen gue lakukan. Lagi pula cara kedua ini menurut gue lebih aman. Karena banyak kasus di mana windows vista mengalami berbagai masalah. Dengan menggunakan dua OS kita bisa berpindah dari XP ke Vista atau sebaliknya jika di satu OS (misalnya vista) mengalami masalah. Selama ini kita sudah terbiasa menggunakan windows XP dan sayang untuk ditinggalkan. Di lain pihak, tidak ada salahnya mencoba sistem operasi yang baru seperti windows vista yang digembar-gemborkan sebagai sistem operasi yang handal. Ini yang membuat gue penasaran untuk mencobanya. Dengan menggunakan dual OS kita bisa berganti-ganti OS, XP dan vista.

Tapi tampaknya gue akan menemui ganjalan untuk menginstal vista di komputer gue. Informasi yang gue dapet di majalah chip, untuk menginstal vista diperlukan minimal kapasitas sebesar 20 GB (bahkan sumber lain mengatakan minimal 40 GB) ruang di harddisk. Ini masalahnya, karena gue lihat kapasitas volume D di komputer gue cuma 18 GB dan total kapasitas harddisk komputer gue cuma 40 GB. Gue ngga yakin bisa dan apakah menginstal vista perlu dilakukan.

Bisakah gue menginstal vista dengan kapasitas harddisk terbatas seperti ini? Apakah gue perlu menginstal vista di komputer gue?

Who need windows vista?

No comments: