31 December 2010

Menjadi Kreatif dengan Internet (bagIan pertama dari tiga tulisan)

Pernahkah anda membayangkan jawaban apa yang akan keluar saat sebuah pertanyaan tentang internet diajukan kepada ibu-ibu rumah tangga? Jangan lagi anda bertanya tentang apa itu internet kepada mereka karena sebagian besar dari mereka telah amat mengenal internet dengan baik dan bahkan telah mengambil manfaat darinya. Bahkan sebagian lagi juga telah menjadi pelanggan tetap internet yang setia dan telah menjadikan internet menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya. Jadi, anda tak perlu terkejut jika ada dari sebagian wanita ini yang bahkan bisa menghasilkan uang melalui bantuan internet.

Tulisan ini mencoba menyorot kiprah wanita dan lebih khusus lagi para ibu rumah tangga dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terutama internet dalam mengembangkan minat dan kreativitasnya di samping peran utamanya mendidik anak dan mengurus keluarga. Semoga saja tulisan ini juga masih relevan dikemukakan dalam rangka hari ibu yang telah lewat kemarin.

Perubahan Paradigma tentang Peran Ibu Rumah Tangga di Era Teknologi Informasi

Selama ini berkembang anggapan bahwa ibu rumah tangga hanyalah bekerja mengurus rumah tangga, semisal mengurus anak dan memasak untuk keluarga. Intinya ibu rumah tangga hanya berkutat di rumah, dapur, dan sekolah anak. Atau, jika keluar pun mereka hanya berkumpul dengan koleganya dalam arisan atau komunitas dalam jangkauan yang terbatas. Anggapan ini bisa jadi sudah tidak relevan lagi untuk saat ini.

Hanya membatasi istri atau wanita untuk mengurus keluarga dan membelenggunya di sekitar rumah, sekolah anak, dan dapur sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi yang ada. Setiap orang tentu memiliki potensi, begitu juga dengan wanita yang pasti juga memiliki potensi. Statusnya sebagai istri atau ibu rumah tangga semestinya tidak menutup potensi yang sudah ada. Potensinya harus tetap berkembang yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Mengembangkan potensi tidak bisa juga diartikan secara sempit dengan bekerja dan meniti karir dalam pekerjaan yang permanen yang menghabiskan waktu 10 jam per hari selama 5 hari per minggu. Bekerja penuh dan mengembangkan potensi diri bagi wanita sesungguhnya dua hal yang berbeda. wanita tidak memiliki beban untuk memberi nafkah untuk keluarga. kewajiban itu telah dipikul sepenuhnya oleh suami sebagai kepala keluarga. Jadi, seyogianya wanita yang memang terpanggil untuk bekerja penuh waktu harus menyadari dan meniatkan dalam hatinya bahwa apa yang dilakukannya semata-mata bukan sekedar mencari nafkah. namun, lebih kepada menyalurkan kemampuan yang dimilikinya agar bermanfaat untuk orang lain. biarkanlah tugas mencari nafkah menjadi tugas sekaligus ibadah dari suami.

Mengembangkan potensi diri bisa jadi merupakan ibadah buat seorang wanita yang sekaligus juga seorang ibu rumah tangga jika semua dilakukan tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita dan tetap melakukan tugasnya mendidik anak dan menjaga amanah yang dititipkan oleh sang suami. membuat prioritas dan mengelola waktu adalah kata kunci buat ibu rumah tangga yang telah bertekad melakukan hal ini. membagi waktu buat anak, keluarga, dan untuk menyalurkan hobinya sendiri merupakan sebuah seni tersendiri dan akan sangat menentukan keberhasilannya.

Dan, salah satu alternatif yang bisa membantu mempermudah tugas itu adalah internet. adanya internet bisa digunakan oleh ibu rumah tangga sebagai sarana untuk tetap terus mengembangkan potensi yang dimilikinya. Karakteristik tugas ibu rumah tangga sangat cocok dengan karakter internet yang online. Dapat menghubungkan banyak pihak tanpa perlu bertemu langsung dengan pihak-pihak itu. Itulah karakter internet yang tercakup dalam kata online.

Dengan internet, ibu rumah tangga dapat berinteraksi dengan banyak orang tanpa perlu meninggalkan tugasnya di rumah. Mereka juga bisa saling berbagi pengalaman dan informasi melalui tulisan-tulisan yang diposting di blog. Juga mereka dapat berbagi resep masakan, mencari bahan tulisan tanpa perlu meninggalkan rumah mereka. Mereka dapat melakukan semua itu sambil, misalnya, memasak di rumah. Artinya, tugas di rumah bisa diselesaikan sekaligus dapat tetap menyalurkan hobi dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Ini semua bisa dilakukan dengan perantaraan internet.

Mereka, para ibu rumah tangga, juga dapat saling berbagi tentang pendidikan anak dan keluarga. pengetahuan tentang pendidikan tentu sangat bermanfaat buat para ibu rumah tangga. dan, mereka bisa saling berbagi tips dengan koleganya secara online.

Dengan adanya internet juga bisa meminimalkan potensi percampuran antara pria dan wanita secara nyata (ikhtilath) yang masih tabu di sebagian kalangan agamis (khususnya islam). walaupun secara maya, pria dan wanita tidak bisa dibatasi tetapi efek yang ditimbulkan tidak begitu besar. Justru ide-ide bisa dishare dengan lebih mudah kepada banyak orang.

Tampaknya memang paradigma tentang peran ibu rumah tangga sedikit demi sedikit akan bergeser tanpa meninggalkan fitrah dan tugas utama menjadi pendidik di rumah dan pendamping setia suami. pemahaman tentang skala prioritas dan manajemen waktu amat diperlukan untuk dapat melakukan tugas yang tidak mudah ini dengan berhasil. menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, itulah idaman setiap wanita.

No comments: