Beberapa hari belakangan ini, pikiran saya selalu saja berkutat tentang bagaimana memanfaatkan kemampuan saya, menulis atau membuat materi tentang fisika untuk tingkat sekolah menengah, untuk menghasilkan uang. Yah pengennya sih saya membuat bisnis sendiri yang sesuai dengan kemampuan dan minat yang saya miliki. Dengan adanya internet promosi dapat dilakukan melalui internet. Jadi, bisnis yang ingin saya jalankan ini harus memiliki karakteristik dapat dipromosikan melalui internet, memiliki nilai edukasi dan pembelajaran, dan berbentuk digital.
Akhirnya, saya sampai pada satu gagasan berupa membuat modul pembelajaran fisika dalam bentuk digital (bisa berupa file pdf dan/atau presentasi powerpoint) yang dikemas dalam bentuk cd. CD ini selanjutnya saya promosikan via internet melalui situs saya.
Saya memang sedang mengembangkan situs pembelajaran fisika secara online dengan alamat http://aktifisika.worpress.com. Situs ini berisi materi-materi fisika dalam bentuk modular yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika untuk tingkat sekolah menengah.
Sebenarnya saya ingin mempublish semua modul pembelajaran fisika melalui situs tersebut tetapi saya pikir kalo modul ini bisa dijual atau menghasilkan uang kenapa tidak saya jual aja.
Untuk bisa mewujudkan keinginan saya ini, yaitu menjual cd modul pembelajaran fisika, saya perlu membuat sistemnya terlebih dahulu yang meliputi bagaimana cara pemesanan barang secara online, cara mengirimkan barang, dan cara pembayaran produk/barang yang ingin saya jual online. Sistem ini perlu dan sangat penting untuk dibuat dalam bisnis online seperti yang akan saya jalankan ini.
Bisnis digital ini menurut saya merupakan salah satu alternatif bisnis yang cukup andal dan bisa dikembangkan. Tidak dibutuhkan modal (dalam bentuk uang) yang besar, melainkan kreativitas, ide, dan pengetahuan. Setiap orang yang memiliki pengetahuan (atau informasi) yang boleh jadi dibutuhkan oleh orang lain bisa membuat produk digital dan mempromosikan sekaligus menjualnya secara online melalui internet. Tidak dibutuhkan proses produksi atau manufaktur untuk membuat produk digital ini yang artinya tidak membutuhkan biaya produksi.
Jika ingin membuat produk dengan biaya murah dan dapat dipromosikan sekaligus dijual selama 24 jam sehari melalui internet, bisnis digital adalah pilihannya.
24 March 2009
Bisnis Digital
05 March 2009
Menjaga putaran roda bisnis
Ada yang hilang dari pandangan saya saat melintas di jalan Margonda Depok di dekat apartemen margonda residence. Saya tidak melihat lagi Binus Center tampak di posisinya. Padahal sebelumnya saya cukup terpesona dengan gedung dimana Binus Center berada, Sebuah ruko yang sudah disulap menjadi tempat kursus IT yang cukup berkelas. Gedung yang dicat berwarna oranye itu memang mudah terlihat dan mudah membuat orang tertarik.
Saya sendiri pernah membayangkan batapa nyamannya bisa bekerja atau mengajar di tempat itu. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, juga tampaknya nyaman dan berkelas.
Saya sendiri yang hampir setiap pagi melewati jalan margonda tidak lupa untuk menghadapkan pandangan saya ke sana dan mengagumi tempat itu. Belakangan ini memang saya melihat keindahan warna cat oranye gedung Binus Center itu agak memudar, mungkin akibat hujan beberapa bulan terakhir ini. Tapi, saya tetap tidak mengira bahwa pudarnya warna cat gedung itu juga seiring dengan suramnya bisnis yang sedang dijalankan tempat kursus itu. Sehingga saat tempat kursus itu resmi ditutup tetap ada perasaan terkejut juga di hati saya.
Saya mencoba mengira-ngira (istilah kerennya sih menganalisis tapi terlalu keren buat saya yang masih belajar ini) bagaimana bisa sebuah institusi ternama sekelas Binus Center ini harus tersingkir dan menutup bisnisnya ini di Depok.
Binus atau Bina Nusantara sudah sangat dikenal khususnya di Jakarta sebagai penyelenggara pendidikan dari level dasar sampai perguruan tinggi. Kita mengenal binus school untuk sekolah dasar sampai SMA, Univesitas Binus untuk perguruan tinggi, dan Binus Business School yang menyelenggarakan magister manajemen, serta Binus Center sebagai tempat kursus IT. Binus Center sendiri sejauh pengetahuan saya menyelenggarakan pendidikan non-gelar untuk komputer, desain, dan animasi. Hal ini tidak mengherankan karena pada awalnya Binus memang dikenal sebagai penyelenggara pendidikan komputer. Perguruan tinggi Binus sangat kuat dalam bidang komputer dan merupakan salah satu pelopor pendidikan komputer di Indonesia.
Binus Center bisa jadi ditampilkan sebagai salah satu bisnis yang dijalankan oleh Binus karena Binus sudah dikenal luas sebagai pelopor dalam pendidikan komputer. Ini adalah modal dasar yang penting dalam ide Binus Center ini. Tentunya reputasi sangat diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan.
Dengan membuka Binus Center di Depok diharapkan menjadi alternatif bagi siswa yang ingin memperdalam atau mempelajari komputer khususnya desain grafis dan animasi yang menjadi andalan Binus khususnya di Depok. Saya menduga Binus Center ini menyasar segmen pasar mahasiswa atau pekerja dari bidang selain komputer yang ingin memperdalam desain atau animasi.
Namun saya melihat sepertinya pasar ini belum terbentuk karena bisa jadi orang sudah bisa belajar komputer desain atau animasi secara mandiri tanpa perlu kursus. Perlu dilihat juga bahwa di Depok sudah ada perguruan tinggi yang cukup ternama juga dan juga mempunyai basis kuat dalam komputer, yaitu Universitas Gunadarma. Tentunya ini juga perlu diperhitungkan sebagai pesaing kuat.
Walaupun nama Binus sudah cukup terkenal dan mumpuni dalam bidang komputer dan bidang komputer sedang booming tampaknya konsumen Khususnya di Depok belum melihat ini sebagai kebutuhan penting yang bisa mendorong mereka mencoba mengikuti kursus. Bisa jadi ini salah satu alasan tidak bisa berkembangnya Binus Center di Depok meskipun di daerah lain Binus Center cukup berkembang.
Tentunya ini akan menjadi pelajaran berharga buat penyelenggara Binus Center dan manajemen Binus secara umum dalam menjaga roda bisnisnya. Apalagi saat ini krisis ekonomi sedang melanda dunia.
Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini memang menjadi beban berat bagi para pelaku bisnis untuk bisa mempertahankan bisnisnya. Mungkin inilah saatnya bagi pelaku bisnis memikirkan kembali cara mereka menjaga putaran roda bisnisnya.
Saya sendiri pernah membayangkan batapa nyamannya bisa bekerja atau mengajar di tempat itu. Selain dekat dengan tempat tinggal saya, juga tampaknya nyaman dan berkelas.
Saya sendiri yang hampir setiap pagi melewati jalan margonda tidak lupa untuk menghadapkan pandangan saya ke sana dan mengagumi tempat itu. Belakangan ini memang saya melihat keindahan warna cat oranye gedung Binus Center itu agak memudar, mungkin akibat hujan beberapa bulan terakhir ini. Tapi, saya tetap tidak mengira bahwa pudarnya warna cat gedung itu juga seiring dengan suramnya bisnis yang sedang dijalankan tempat kursus itu. Sehingga saat tempat kursus itu resmi ditutup tetap ada perasaan terkejut juga di hati saya.
Saya mencoba mengira-ngira (istilah kerennya sih menganalisis tapi terlalu keren buat saya yang masih belajar ini) bagaimana bisa sebuah institusi ternama sekelas Binus Center ini harus tersingkir dan menutup bisnisnya ini di Depok.
Binus atau Bina Nusantara sudah sangat dikenal khususnya di Jakarta sebagai penyelenggara pendidikan dari level dasar sampai perguruan tinggi. Kita mengenal binus school untuk sekolah dasar sampai SMA, Univesitas Binus untuk perguruan tinggi, dan Binus Business School yang menyelenggarakan magister manajemen, serta Binus Center sebagai tempat kursus IT. Binus Center sendiri sejauh pengetahuan saya menyelenggarakan pendidikan non-gelar untuk komputer, desain, dan animasi. Hal ini tidak mengherankan karena pada awalnya Binus memang dikenal sebagai penyelenggara pendidikan komputer. Perguruan tinggi Binus sangat kuat dalam bidang komputer dan merupakan salah satu pelopor pendidikan komputer di Indonesia.
Binus Center bisa jadi ditampilkan sebagai salah satu bisnis yang dijalankan oleh Binus karena Binus sudah dikenal luas sebagai pelopor dalam pendidikan komputer. Ini adalah modal dasar yang penting dalam ide Binus Center ini. Tentunya reputasi sangat diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan.
Dengan membuka Binus Center di Depok diharapkan menjadi alternatif bagi siswa yang ingin memperdalam atau mempelajari komputer khususnya desain grafis dan animasi yang menjadi andalan Binus khususnya di Depok. Saya menduga Binus Center ini menyasar segmen pasar mahasiswa atau pekerja dari bidang selain komputer yang ingin memperdalam desain atau animasi.
Namun saya melihat sepertinya pasar ini belum terbentuk karena bisa jadi orang sudah bisa belajar komputer desain atau animasi secara mandiri tanpa perlu kursus. Perlu dilihat juga bahwa di Depok sudah ada perguruan tinggi yang cukup ternama juga dan juga mempunyai basis kuat dalam komputer, yaitu Universitas Gunadarma. Tentunya ini juga perlu diperhitungkan sebagai pesaing kuat.
Walaupun nama Binus sudah cukup terkenal dan mumpuni dalam bidang komputer dan bidang komputer sedang booming tampaknya konsumen Khususnya di Depok belum melihat ini sebagai kebutuhan penting yang bisa mendorong mereka mencoba mengikuti kursus. Bisa jadi ini salah satu alasan tidak bisa berkembangnya Binus Center di Depok meskipun di daerah lain Binus Center cukup berkembang.
Tentunya ini akan menjadi pelajaran berharga buat penyelenggara Binus Center dan manajemen Binus secara umum dalam menjaga roda bisnisnya. Apalagi saat ini krisis ekonomi sedang melanda dunia.
Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini memang menjadi beban berat bagi para pelaku bisnis untuk bisa mempertahankan bisnisnya. Mungkin inilah saatnya bagi pelaku bisnis memikirkan kembali cara mereka menjaga putaran roda bisnisnya.
Seri Belajar Bisnis: Bisnis tanpa modal
Bisnis adalah kata yang ada di benak kita saat kita membayangkan mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja secara fulltime selama 8 jam x 5 hari seminggu di kantor. Kata bisnis menjadi kata yang ada di dalam benak saya belakangan ini sebagai salah satu alternatif jika sewaktu-waktu saya diputus kontrak kerja saya di kantor saya saat ini. Saya memang perlu was was dengan kondisi kerja saya saat ini dimana banyak dari teman-teman rekan kerja yang tidak diperpanjang lagi kontraknya.
Bisnis yang paling mungkin dilakukan (menurut saya) saat ini adalah bisnis berjualan kue. Beberapa waktu belakangan ini saya memang sedang menjalankan usaha kecil-kecilan (banget) berupa menerima pesanan kue dari teman-teman sekantor dan kenalan dekat. Awalnya usaha ini dijalankan istri saya yang kebetulan berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah dasar.
Istri saya kebetulan kenal baik dengan seorang orang tua murid di sekolahnya yang hobi membuat kue. Orang tua murid ini berhasil berkreasi membuat kue yang belum ada di pasaran dan rasanya lezat. Istri saya mencoba menawarkan kue ini ke beberapa kenalannya dan ternyata mendapat respon yang baik. Sejak saat itu banyak kenalan dan teman istri saya yang memesan kue yang lezat itu dari istri saya. Dengan mengambil sedikit marjin keuntungan dari penjualan kue itu, istri saya mulai menjalankan usaha ini sampai sekarang. Ya lumayan lah labanya bisa buat beli jajan anak-anak.
Kue yang kami pasarkan memang kue jenis baru yang (sepengetahuan saya) belum ada di pasaran. Kue ini berupa kue coklat yang berlipis es krim, yang memang amat lezat di lidah. Tidak heran banyak kenalan atau teman yang mencoba kue ini berminat terhadap kue ini.
Saya sendiri sebenarnya ngga sengaja ikut menjual dan menerima pesanan kue ini. Saya sering membawa kue (kebetulan istri saya sering dapat jatah dari orang tua murid itu) ini ke kantor sebagai bakal sarapan atau snack dan sering juga membagi kepada sebagian rekan di kantor dan banyak yang berminat. Sekalian aja saya jadikan tester dan akhirnya ada yang memesan kue ini.
Belakangan ini, saya mulai kepikiran penjualan kue ini bisa saya jadikan sebuah bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan. Apalagi bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal uang sepeser pun, yang diperlukan cuma keberanian dan kejelian mencari pasar yang potensial.
Yang ada di benak saya adalah mencoba memasarkan kue di kantin-kantin sekolah atau kantor. Kue ini bisa saya jual satuan seharga Rp2000,00 s/d Rp2500,00 per buah dimana saya bisa mendapatkan marjin keuntungan sebesar Rp500,00 per buah. Jadi, saya perlu survei dan menawarkan ke kantin-kantin sekolah atau kantor untuk menitipkan menjualkan di kantinnya.
Dengan mencoba memasarkan 200 buah kue, bisa dihasilkan laba Rp100.000,00. Jumlah 200 kue saya ambil karena minimal kue yang dipesan 50 buah dan dengan 4 jenis atau variasi kue. Skema ini menurut saya pas dan dapat memberikan variasi produk kepada konsumen. Jadi, target harus terjual 200 kue per hari. Ini juga bisa diperinci menjadi 5 x 40 buah, maka diperlukan 5 kantin sebagai tempat menjual kue ini.
Jika skema ini berjalan, yaitu 200 buah kue terjual habis, maka per hari bisa didapatkan pendapatan Rp100.000,00 dan sebulan atau 20 hari kerja bisa diperoleh Rp2.000.000,00. Lumayan kan ...
Tentu saja operasionalnya tidak semudah hitung-hitungan di atas kertas. Pertama dan paling penting adalah kita perlu mencari dan survei kantin-kantin mana saja yang bisa diajak bekerja sama dan bisa dititipkan untuk menjual kue ini. Menurut perhitungan di atas diperlukan 5 kantin yang masing-masing kita jual 40 buah kue. Jika 5 kantin sudah bersedia diajak bekerja sama tinggal setiap hari kita mengantarkan kue ini ke setiap kantin tersebut. Dan, penghasilan bisa kita peroleh. Sederhana sih kelihatannya tapi belum tentu mudah dijalankan tentunya.
Dengan skema bisnis seperti ini, penghasilan 2 juta per bulan bisa diperoleh dengan waktu kerja yang sedikit. Waktu kerja kita cuma mengantarkan kue ke setiap kantin yang bisa dilakukan 3 atau 4 jam saja, bandingkan dengan kerja kantor yang 8 jam sehari dan dengan pendapatan yang tidak jauh berbeda bahkan lebih kecil. Memang pada awalnya bisa jadi diperlukan kerja ekstra untuk survei dan mencari kantin yang bisa diajak kerja sama, namun setelahnya begitu sederhana.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah masalah harga. Perlu dipikirkan harga yang pas dan sekaligus dapat menghasilkan laba. Diperlukan formulasi harga yang bisa menguntungkan semua pihak. Karena di sini terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu pembuat kue, pendistribusi (orang yang mengambil kue dari produsen), dan penjual langsung (kantin). Harga harus mencakup keuntungan dari ketiga pihak tersebut.
Tertarik dengan bisnis ini?
Bisnis yang paling mungkin dilakukan (menurut saya) saat ini adalah bisnis berjualan kue. Beberapa waktu belakangan ini saya memang sedang menjalankan usaha kecil-kecilan (banget) berupa menerima pesanan kue dari teman-teman sekantor dan kenalan dekat. Awalnya usaha ini dijalankan istri saya yang kebetulan berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah dasar.
Istri saya kebetulan kenal baik dengan seorang orang tua murid di sekolahnya yang hobi membuat kue. Orang tua murid ini berhasil berkreasi membuat kue yang belum ada di pasaran dan rasanya lezat. Istri saya mencoba menawarkan kue ini ke beberapa kenalannya dan ternyata mendapat respon yang baik. Sejak saat itu banyak kenalan dan teman istri saya yang memesan kue yang lezat itu dari istri saya. Dengan mengambil sedikit marjin keuntungan dari penjualan kue itu, istri saya mulai menjalankan usaha ini sampai sekarang. Ya lumayan lah labanya bisa buat beli jajan anak-anak.
Kue yang kami pasarkan memang kue jenis baru yang (sepengetahuan saya) belum ada di pasaran. Kue ini berupa kue coklat yang berlipis es krim, yang memang amat lezat di lidah. Tidak heran banyak kenalan atau teman yang mencoba kue ini berminat terhadap kue ini.
Saya sendiri sebenarnya ngga sengaja ikut menjual dan menerima pesanan kue ini. Saya sering membawa kue (kebetulan istri saya sering dapat jatah dari orang tua murid itu) ini ke kantor sebagai bakal sarapan atau snack dan sering juga membagi kepada sebagian rekan di kantor dan banyak yang berminat. Sekalian aja saya jadikan tester dan akhirnya ada yang memesan kue ini.
Belakangan ini, saya mulai kepikiran penjualan kue ini bisa saya jadikan sebuah bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan yang lumayan. Apalagi bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal uang sepeser pun, yang diperlukan cuma keberanian dan kejelian mencari pasar yang potensial.
Yang ada di benak saya adalah mencoba memasarkan kue di kantin-kantin sekolah atau kantor. Kue ini bisa saya jual satuan seharga Rp2000,00 s/d Rp2500,00 per buah dimana saya bisa mendapatkan marjin keuntungan sebesar Rp500,00 per buah. Jadi, saya perlu survei dan menawarkan ke kantin-kantin sekolah atau kantor untuk menitipkan menjualkan di kantinnya.
Dengan mencoba memasarkan 200 buah kue, bisa dihasilkan laba Rp100.000,00. Jumlah 200 kue saya ambil karena minimal kue yang dipesan 50 buah dan dengan 4 jenis atau variasi kue. Skema ini menurut saya pas dan dapat memberikan variasi produk kepada konsumen. Jadi, target harus terjual 200 kue per hari. Ini juga bisa diperinci menjadi 5 x 40 buah, maka diperlukan 5 kantin sebagai tempat menjual kue ini.
Jika skema ini berjalan, yaitu 200 buah kue terjual habis, maka per hari bisa didapatkan pendapatan Rp100.000,00 dan sebulan atau 20 hari kerja bisa diperoleh Rp2.000.000,00. Lumayan kan ...
Tentu saja operasionalnya tidak semudah hitung-hitungan di atas kertas. Pertama dan paling penting adalah kita perlu mencari dan survei kantin-kantin mana saja yang bisa diajak bekerja sama dan bisa dititipkan untuk menjual kue ini. Menurut perhitungan di atas diperlukan 5 kantin yang masing-masing kita jual 40 buah kue. Jika 5 kantin sudah bersedia diajak bekerja sama tinggal setiap hari kita mengantarkan kue ini ke setiap kantin tersebut. Dan, penghasilan bisa kita peroleh. Sederhana sih kelihatannya tapi belum tentu mudah dijalankan tentunya.
Dengan skema bisnis seperti ini, penghasilan 2 juta per bulan bisa diperoleh dengan waktu kerja yang sedikit. Waktu kerja kita cuma mengantarkan kue ke setiap kantin yang bisa dilakukan 3 atau 4 jam saja, bandingkan dengan kerja kantor yang 8 jam sehari dan dengan pendapatan yang tidak jauh berbeda bahkan lebih kecil. Memang pada awalnya bisa jadi diperlukan kerja ekstra untuk survei dan mencari kantin yang bisa diajak kerja sama, namun setelahnya begitu sederhana.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah masalah harga. Perlu dipikirkan harga yang pas dan sekaligus dapat menghasilkan laba. Diperlukan formulasi harga yang bisa menguntungkan semua pihak. Karena di sini terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu pembuat kue, pendistribusi (orang yang mengambil kue dari produsen), dan penjual langsung (kantin). Harga harus mencakup keuntungan dari ketiga pihak tersebut.
Tertarik dengan bisnis ini?
27 February 2009
Partai Komunis Sejahtera, Apakah Black Champaign?
Hari ini kebetulan liat berita di detik.com tentang partai komunis sejahtera. Beritanya saya kutip di bawah ini atau bisa baca langsung melalui link di bawah ini.
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/27/074855/1091352/700/partai-komunis-sejahtera-yang-mengejutkan
Apakah ini bisa digolongkan sebagai black campaign? atau sekedar iseng aja.

Jakarta - Lambang ini memang bisa membuat orang marah. Terutama bagi kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lambang yang sangat mirip dengan lambang PKS, parpol peserta Pemilu nomor urut 8. Yang mengejutkan, lambang ini bertuliskan Partai Komunis Sejahtera, yang bila disingkat juga PKS.
Entah apa maksud si pembuat lambang ini. Apakah memang dia ingin menyerang dan menyerukan black campaign terhadap PKS?
Sebab, semakin mendekati hari H Pemilu 2009, serangan demi serangan selalu bermunculan dari berbagai sudut untuk mendiskreditkan parpol tertentu, termasuk PKS. Serangan paling gencar adalah serangan melalui jalur maya. Apalagi PKS sering diplesetkan dengan berbagai nama yang mencemarkan.
Apakah nama Partai Komunis Sejahtera juga dimaksudkan untuk memplesetkan PKS yang sesungguhnya? Tanyakan saja pada Muhammad Amin, pembuat dan pemilik lambang ini. Dia menampilkan lambang ini di foto profil facebooknya. Lambang ini pun disebar ke berbagai facebook sejumlah tokoh di Indonesia.
Siapa Muhammad Amin? Entahlah. Namun, dari facebooknya, dia terkesan sebagai orang yang gampang menggunakan istilah rakyat. Website atau blog Muhammad Amin selalu terdapat tulisan rakyat.
Apakah dia orang berhaluan komunis? Sulit menuduh dia begitu, meski dia mungkin punya maksud tertentu untuk membuat lambang seperti itu. Faktor iseng bisa saja hinggap pada diri Amin.
Lambang yang dibuat Amin ini terkesan menjiplak dan memodifikasi lambang PKS, parpol pimpinan Tifatul Sembiring. Dua bulan kembar emas diganti dengan dua palu arit kembar emas. Gambar padi di bagian tengah dibiarkan seperti lambang asli PKS. Kotak warna hitam mirip Kakbah juga dibiarkan sama.
Terlihat ada rona kekhawatiran pada diri pembuat lambang dua palu arit kembar ini. Indikasi ini terlihat dari keterangan profil di facebook Muhammad Amin: "Diblok 12 Jam.. ha ha..(kayaknya ada yang nglaporin.. smoga tidak)." ( asy / asy )
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/27/074855/1091352/700/partai-komunis-sejahtera-yang-mengejutkan
Apakah ini bisa digolongkan sebagai black campaign? atau sekedar iseng aja.

Jakarta - Lambang ini memang bisa membuat orang marah. Terutama bagi kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lambang yang sangat mirip dengan lambang PKS, parpol peserta Pemilu nomor urut 8. Yang mengejutkan, lambang ini bertuliskan Partai Komunis Sejahtera, yang bila disingkat juga PKS.
Entah apa maksud si pembuat lambang ini. Apakah memang dia ingin menyerang dan menyerukan black campaign terhadap PKS?
Sebab, semakin mendekati hari H Pemilu 2009, serangan demi serangan selalu bermunculan dari berbagai sudut untuk mendiskreditkan parpol tertentu, termasuk PKS. Serangan paling gencar adalah serangan melalui jalur maya. Apalagi PKS sering diplesetkan dengan berbagai nama yang mencemarkan.
Apakah nama Partai Komunis Sejahtera juga dimaksudkan untuk memplesetkan PKS yang sesungguhnya? Tanyakan saja pada Muhammad Amin, pembuat dan pemilik lambang ini. Dia menampilkan lambang ini di foto profil facebooknya. Lambang ini pun disebar ke berbagai facebook sejumlah tokoh di Indonesia.
Siapa Muhammad Amin? Entahlah. Namun, dari facebooknya, dia terkesan sebagai orang yang gampang menggunakan istilah rakyat. Website atau blog Muhammad Amin selalu terdapat tulisan rakyat.
Apakah dia orang berhaluan komunis? Sulit menuduh dia begitu, meski dia mungkin punya maksud tertentu untuk membuat lambang seperti itu. Faktor iseng bisa saja hinggap pada diri Amin.
Lambang yang dibuat Amin ini terkesan menjiplak dan memodifikasi lambang PKS, parpol pimpinan Tifatul Sembiring. Dua bulan kembar emas diganti dengan dua palu arit kembar emas. Gambar padi di bagian tengah dibiarkan seperti lambang asli PKS. Kotak warna hitam mirip Kakbah juga dibiarkan sama.
Terlihat ada rona kekhawatiran pada diri pembuat lambang dua palu arit kembar ini. Indikasi ini terlihat dari keterangan profil di facebook Muhammad Amin: "Diblok 12 Jam.. ha ha..(kayaknya ada yang nglaporin.. smoga tidak)." ( asy / asy )
18 February 2009
Once Upon A Time
"Jangan lupa akh nanti sore ada rapat kammi di watu gilang .."
"Antum siang ini ada agenda ngisi kajian di SMA Kepanjen kan .. jangan lupa ya .."
Kalimat-kalimat itu kembali terngiang-ngiang di telinga ana eh saya. Kata-kata yang dulu menjadi keseharian saya namun tidak pernah lagi saya dengar saat ini. Ingatan saya menerawang kembali ke masa itu (gue lagi menjalani perjalanan waktu nih kembali ke masa lalu ... kayak teori relativitas Einstein aja). Masa di mana waktu saya dihabiskan untuk berdakwah dan mensyiarkan Islam. Waktu dimana saya tidak pernah memikirkan hal-hal selain dakwah Islam. Masa yang tidak lagi saya jalani saat ini.
Masa itu bisa jadi merupakan masa-masa terbaik dan terindah dalam hidup saya. Masa dimana saya merasakan nilai kehidupan yang hakiki. Periode dimana saya merasa memiliki dan menjadi "sesuatu", menjadi bagian dari masyarakat dan berjuang untuk ummmat. Hidup di dalam jamaah bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki idealisme dan cita-cita yang sama: menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Di masa itu, saya memang sedang on fire, seorang pemuda dengan idealisme tinggi. Berbagai amanah dibebankan di pundak saya saat itu. Aktif di kepartaian (waktu itu partai keadilan PK), KAMMI (kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia), forkalam, dan forsimaja (forum silaturahmi mahasiswa jakarta) adalah sebagian aktivitas yang saya jalani sehari-hari. Saya masih ingat satu hari saya harus rapat sebanyak lima kali pagi siang sore malam. saking padatnya aktivitas yang saya lakukan. Sehari-hari diisi dengan berbagai aktivitas semacam itu: mengisi kajian, rapat kegiatan atau evaluasi, mengikuti kajian Islam, dan sederet aktivitas lainnya. Dengan kondisi semacam ini saya tidak protes kalau ada yang menyebut saya Ikhwan (ya iya lah masa disebut akhwat sih).
Saya tidak pernah bisa melupakan masa-masa itu, masa yang sudah tidak pernah lagi saya alami saat ini. Saya hanya bisa tersenyum kecut saat ini ketika mengingat masa indah itu karena kehidupan saya sekarang begitu berbeda dengan apa yang pernah saya jalani dan pernah menjadi cita-cita saya dulu: menjadi dai yang bekerja dan berjuang untuk Islam.
Ada rasa bersalah dalam hati saya, saat melihat teman-teman seperjuangan saya yang begitu gigih dan keras berjuang untuk memperjuangkan kemenangan Islam melalui wadah partai (PKS), sementara saya masih saja disibukkan dengan urusan pribadi, keluarga, dan urusan ngga penting lainnya. Ada perasaan malu melihat semangat kader-kader (dimana saya pernah menjadi bagian darinya) yang tetap kokoh dalam tekad dan prinsip perjuangannya. Mana idealisme yang pernah antum yakini itu? Mana cita-cita dan obsesi yang pernah menjadi bagian dari prinsip antum dulu? Demikianlah kata-kata yang sering terlintas dalam pikiran saya.
Hari ini kerinduan atas aktivitas masa lalu itu mendorong saya untuk search dengan kata kunci "pks Malang". Begitu inginnya saya mengetahui kondisi sahabat seperjuangan saya dulu. Sampailah saya pada kenyataan yang begitu menyesakkan hati. Melalui salah satu situs blog, saya membaca "kepergian" salah satu kader yang juga teman seperjuangan saya dulu saat saya menjalani aktivitas di Malang.
lebih detailnya bisa dibaca berikut ini.
http://pks-world.blogspot.com/2008/12/berpulang-ketika-istri-melahirkan.html
http://pksmalang.wordpress.com/2008/12/21/telah-berpulang/
Saya begitu tersentak membaca kabar itu. Kabar telah meninggalnya salah satu kader dakwah yang juga saya kenal dan pernah bersama-sama beraktivitas dalam dakwah. Dahulu saya pernah bareng-bareng main bola dan kemping bersama. Saat terakhir, beliau sedang dicalonkan sebagai caleg PKS untuk kabupaten Malang. Saya hanya bisa berdoa semoga beliau mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya.
Sebagai ungkapan rasa cinta saya yang dalam kepada PKS dan tarbiyah yang telah memberikan dan mengajarkan kepada saya arti kehidupan yang hakiki, saya memasang gambar PKS di situs ini. Meskipun kecil yang saya lakukan ini semoga ini bisa menjadi ungkapan cinta dan bahwa PKS selalu ada di dalam hati saya. Semoga saya dapat kembali mendapat semangat untuk menjalani kehidupan dan masa terbaik saya seperti yang pernah saya rasakan dulu.
"Antum siang ini ada agenda ngisi kajian di SMA Kepanjen kan .. jangan lupa ya .."
Kalimat-kalimat itu kembali terngiang-ngiang di telinga ana eh saya. Kata-kata yang dulu menjadi keseharian saya namun tidak pernah lagi saya dengar saat ini. Ingatan saya menerawang kembali ke masa itu (gue lagi menjalani perjalanan waktu nih kembali ke masa lalu ... kayak teori relativitas Einstein aja). Masa di mana waktu saya dihabiskan untuk berdakwah dan mensyiarkan Islam. Waktu dimana saya tidak pernah memikirkan hal-hal selain dakwah Islam. Masa yang tidak lagi saya jalani saat ini.
Masa itu bisa jadi merupakan masa-masa terbaik dan terindah dalam hidup saya. Masa dimana saya merasakan nilai kehidupan yang hakiki. Periode dimana saya merasa memiliki dan menjadi "sesuatu", menjadi bagian dari masyarakat dan berjuang untuk ummmat. Hidup di dalam jamaah bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki idealisme dan cita-cita yang sama: menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Di masa itu, saya memang sedang on fire, seorang pemuda dengan idealisme tinggi. Berbagai amanah dibebankan di pundak saya saat itu. Aktif di kepartaian (waktu itu partai keadilan PK), KAMMI (kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia), forkalam, dan forsimaja (forum silaturahmi mahasiswa jakarta) adalah sebagian aktivitas yang saya jalani sehari-hari. Saya masih ingat satu hari saya harus rapat sebanyak lima kali pagi siang sore malam. saking padatnya aktivitas yang saya lakukan. Sehari-hari diisi dengan berbagai aktivitas semacam itu: mengisi kajian, rapat kegiatan atau evaluasi, mengikuti kajian Islam, dan sederet aktivitas lainnya. Dengan kondisi semacam ini saya tidak protes kalau ada yang menyebut saya Ikhwan (ya iya lah masa disebut akhwat sih).
Saya tidak pernah bisa melupakan masa-masa itu, masa yang sudah tidak pernah lagi saya alami saat ini. Saya hanya bisa tersenyum kecut saat ini ketika mengingat masa indah itu karena kehidupan saya sekarang begitu berbeda dengan apa yang pernah saya jalani dan pernah menjadi cita-cita saya dulu: menjadi dai yang bekerja dan berjuang untuk Islam.
Ada rasa bersalah dalam hati saya, saat melihat teman-teman seperjuangan saya yang begitu gigih dan keras berjuang untuk memperjuangkan kemenangan Islam melalui wadah partai (PKS), sementara saya masih saja disibukkan dengan urusan pribadi, keluarga, dan urusan ngga penting lainnya. Ada perasaan malu melihat semangat kader-kader (dimana saya pernah menjadi bagian darinya) yang tetap kokoh dalam tekad dan prinsip perjuangannya. Mana idealisme yang pernah antum yakini itu? Mana cita-cita dan obsesi yang pernah menjadi bagian dari prinsip antum dulu? Demikianlah kata-kata yang sering terlintas dalam pikiran saya.
Hari ini kerinduan atas aktivitas masa lalu itu mendorong saya untuk search dengan kata kunci "pks Malang". Begitu inginnya saya mengetahui kondisi sahabat seperjuangan saya dulu. Sampailah saya pada kenyataan yang begitu menyesakkan hati. Melalui salah satu situs blog, saya membaca "kepergian" salah satu kader yang juga teman seperjuangan saya dulu saat saya menjalani aktivitas di Malang.
lebih detailnya bisa dibaca berikut ini.
http://pks-world.blogspot.com/2008/12/berpulang-ketika-istri-melahirkan.html
http://pksmalang.wordpress.com/2008/12/21/telah-berpulang/
Saya begitu tersentak membaca kabar itu. Kabar telah meninggalnya salah satu kader dakwah yang juga saya kenal dan pernah bersama-sama beraktivitas dalam dakwah. Dahulu saya pernah bareng-bareng main bola dan kemping bersama. Saat terakhir, beliau sedang dicalonkan sebagai caleg PKS untuk kabupaten Malang. Saya hanya bisa berdoa semoga beliau mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya.
Sebagai ungkapan rasa cinta saya yang dalam kepada PKS dan tarbiyah yang telah memberikan dan mengajarkan kepada saya arti kehidupan yang hakiki, saya memasang gambar PKS di situs ini. Meskipun kecil yang saya lakukan ini semoga ini bisa menjadi ungkapan cinta dan bahwa PKS selalu ada di dalam hati saya. Semoga saya dapat kembali mendapat semangat untuk menjalani kehidupan dan masa terbaik saya seperti yang pernah saya rasakan dulu.
05 February 2009
Caleg PKS: Berita yang terlalu dibesar-besarkan
Hari ini, berita tentang caleg PKS yang kedapatan sedang berada di sebuah panti pijat menjadi headline berita di hampir semua media online. Detik.com dan Kompas.com adalah dua media on-line terkemuka yang menjadikan berita tentang caleg PKS sebagai headline beritanya. Satu pertanyaan yang mengemuka atas kondisi ini, mengapa pemberitaan ini seolah-olah adalah sebuah berita besar? Mengapa ketika PKS yang melakukan sebuah kesalahan kecil, orang melihatnya sebagai dosa besar yang tidak dapat diampuni? Tidakkah mereka (orang-orang) melihat bagaimana anggota legislatif dari partai lain yang korup sebagai bahan berita yang lebih besar?
Saya menganggap pemberitaan tentang caleg PKS ini terlalu berlebihan dan terkesan menjadi berita besar hanya karena sang caleg adalah caleg dari sebuah partai PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang bersih dan tidak punya cacat politik. Saya menduga ini dijadikan sarana bagi partai lain (musuh politik) untuk menjatuhkan citra PKS di mata publik. Bayangkan, caleg (ini baru caleg lho belum menjadi anggota legislatif) di daerah telah menjadi berita nasional yang diekspos secara besar-besaran. Terlihat sekali kesan untuk menjadikan berita ini menjadi berita nasional yang harus dilihat oleh semua orang bahkan dunia.
Kesan yang sangat terlihat yang seolah-olah ingin menunjukkan kepada semua orang kepada dunia bahwa "nih lihat caleg PKS main ke panti pijat ... katanya PKS bersih, menjunjung moral, anti maksiat, mana buktinya?" Seakan-akan orang ingin menunjukkan bahwa PKS aja yang bersih bisa terlibat dalam praktik yang menyerempet maksiat.
Saya sendiri sangat menyayangkan kejadian ini, caleg PKS dapat terjerumus dalam hal-hal yang melanggar moral, tapi ya ngga usah dibesar-besarkan seperti inilah. Saya setuju sangsi harus dijatuhkan kepada caleg tersebut, tapi kalo kejadian ini diekspos secara besar-besaran ya ngga fair lah. Apakah mereka lupa bahwa siapa anggota lepislatif yang paling banyak terlibat kasus korupsi dan kejahatan-kejahatan lain? coba lihat prestasi anggota legislatif berikut ini: Yahya Zaini yang terlibat affair dengan Maria Eva, Max Moein yang dilaporkan oleh sekretarisnya karena pelecehan seksual, Amin Nasution suaminya penyanyi Kristina yang terlibat korupsi, Hamka Yamdu tersandung kasus BI, dan banyak lagi yang lain, yang kalo dikumpulkan bikin enek orang yang membacanya. Siapa dan dari partai mana para pelaku kejahatan ini?
Coba bayangkan kasus ini, pada pemilihan ketua DPRD di suatu kota terdapat dua kubu, PKS dan bukan PKS yang merupakan gabungan partai-partai lain. Ketika ketua DPRD yang terpilih bukan dari PKS, anggota DPRD yang bukan PKS seluruhnya sujud syukur dan membatalkan puasa (padahal saat itu sedang puasa ramadan. Bagaimana moral anggota legislatif semacam ini? Moral yang bejat dan trik-trik murahan sering ditunjukkan oleh anggota legislatif yang bukan dari PKS. Mengapa ini tidak diekspos?
Apakah orang-orang PKS adalah orang-orang bersih yang harus bebas dari dosa? Malaikat kali kalo ngga punya dosa. Saya bukannya membela sang caleg PKS yang memang telah berbuat kesalahan tetapi kalau kemudian menganggap kesalahan ini sebagai sesuatu yang sangat besar itu yang saya anggap ngga wajar.
Kalau kemudian orang menjadikan hal ini sebagai alat untuk menjatuhkan citra PKS, ini adalah cara yang sangat konyol dan tidak elegan. Karena lebih banyak alasan untuk mencari kesalahan partai-partai lain ketimbang menjadikan isu ini untuk menjatuhkan citra PKS.
Sekarang coba pikirkan dengan hati yang jernih, partai mana yang secara nyata menentang ketidakadilan seperti ketidakadilan agresi Israel terhadap Palestina? Partai mana yang melalui ormasnya langsung terjun dalam menanggulangi musibah yang terjadi di Indonesia? Partai mana yang dengan berpihak kepada rakyat yang dengan suka rela mengembalikan dana tidak jelas di dewan kepada pemerintah?
Saya yakin isu ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap citra PKS di masyarakat karena masyarakat sudah tahu siapa sebenarnya yang harus dicap sebagai partai yang busuk. Masyarakat sudah tahu partai mana atau politisi mana yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat ketimbang mereka yang terus-menerus berkoar-koar sebagai partai rakyat tetapi tidak ada karya nyatanya bagi rakyat.
Saya menganggap pemberitaan tentang caleg PKS ini terlalu berlebihan dan terkesan menjadi berita besar hanya karena sang caleg adalah caleg dari sebuah partai PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang bersih dan tidak punya cacat politik. Saya menduga ini dijadikan sarana bagi partai lain (musuh politik) untuk menjatuhkan citra PKS di mata publik. Bayangkan, caleg (ini baru caleg lho belum menjadi anggota legislatif) di daerah telah menjadi berita nasional yang diekspos secara besar-besaran. Terlihat sekali kesan untuk menjadikan berita ini menjadi berita nasional yang harus dilihat oleh semua orang bahkan dunia.
Kesan yang sangat terlihat yang seolah-olah ingin menunjukkan kepada semua orang kepada dunia bahwa "nih lihat caleg PKS main ke panti pijat ... katanya PKS bersih, menjunjung moral, anti maksiat, mana buktinya?" Seakan-akan orang ingin menunjukkan bahwa PKS aja yang bersih bisa terlibat dalam praktik yang menyerempet maksiat.
Saya sendiri sangat menyayangkan kejadian ini, caleg PKS dapat terjerumus dalam hal-hal yang melanggar moral, tapi ya ngga usah dibesar-besarkan seperti inilah. Saya setuju sangsi harus dijatuhkan kepada caleg tersebut, tapi kalo kejadian ini diekspos secara besar-besaran ya ngga fair lah. Apakah mereka lupa bahwa siapa anggota lepislatif yang paling banyak terlibat kasus korupsi dan kejahatan-kejahatan lain? coba lihat prestasi anggota legislatif berikut ini: Yahya Zaini yang terlibat affair dengan Maria Eva, Max Moein yang dilaporkan oleh sekretarisnya karena pelecehan seksual, Amin Nasution suaminya penyanyi Kristina yang terlibat korupsi, Hamka Yamdu tersandung kasus BI, dan banyak lagi yang lain, yang kalo dikumpulkan bikin enek orang yang membacanya. Siapa dan dari partai mana para pelaku kejahatan ini?
Coba bayangkan kasus ini, pada pemilihan ketua DPRD di suatu kota terdapat dua kubu, PKS dan bukan PKS yang merupakan gabungan partai-partai lain. Ketika ketua DPRD yang terpilih bukan dari PKS, anggota DPRD yang bukan PKS seluruhnya sujud syukur dan membatalkan puasa (padahal saat itu sedang puasa ramadan. Bagaimana moral anggota legislatif semacam ini? Moral yang bejat dan trik-trik murahan sering ditunjukkan oleh anggota legislatif yang bukan dari PKS. Mengapa ini tidak diekspos?
Apakah orang-orang PKS adalah orang-orang bersih yang harus bebas dari dosa? Malaikat kali kalo ngga punya dosa. Saya bukannya membela sang caleg PKS yang memang telah berbuat kesalahan tetapi kalau kemudian menganggap kesalahan ini sebagai sesuatu yang sangat besar itu yang saya anggap ngga wajar.
Kalau kemudian orang menjadikan hal ini sebagai alat untuk menjatuhkan citra PKS, ini adalah cara yang sangat konyol dan tidak elegan. Karena lebih banyak alasan untuk mencari kesalahan partai-partai lain ketimbang menjadikan isu ini untuk menjatuhkan citra PKS.
Sekarang coba pikirkan dengan hati yang jernih, partai mana yang secara nyata menentang ketidakadilan seperti ketidakadilan agresi Israel terhadap Palestina? Partai mana yang melalui ormasnya langsung terjun dalam menanggulangi musibah yang terjadi di Indonesia? Partai mana yang dengan berpihak kepada rakyat yang dengan suka rela mengembalikan dana tidak jelas di dewan kepada pemerintah?
Saya yakin isu ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap citra PKS di masyarakat karena masyarakat sudah tahu siapa sebenarnya yang harus dicap sebagai partai yang busuk. Masyarakat sudah tahu partai mana atau politisi mana yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat ketimbang mereka yang terus-menerus berkoar-koar sebagai partai rakyat tetapi tidak ada karya nyatanya bagi rakyat.
30 January 2009
Lomba Menulis Buku Traveling
Ada info menarik buat kamu-kamu yang suka menulis sekaligus traveling. baca aja deh dengan saksama berikut ini. Jujur aja artikel ini saya copas dari gagasmedia.net. semoga bermanfaat.
tulisan aslinya ada di sini
http://gagasmedia.net/index.php?option=content&task=view&id=419
Ditulis Oleh Newsroom, Tuesday, 27 January 2009
Dapatkan 2 tiket ke Bali (PP), akomodasi (2 malam), plus uang saku! Caranya gampang banget. Bagi kamu yang senang traveling dan ingin berbagi cerita tentang tempat menarik yang telah dikunjungi, ikuti lomba menulis buku traveling seri Jalan-jalan dari GagasMedia. Karya yang terpilih akan dibukukan dan tentunya kamu berhak mendapatkan royalti atas penerbitannya.
Sebagai bahan acuan menulis, kamu bisa baca buku Jalan-jalan Bali karya Agung Bawantara dan Maria Ekaristi.
Kamu bisa menulis tempat wisata mana saja yang ada di Indonesia.
- Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya (Jawa tengah)
- Bandung dan sekitarnya (Jawa Barat)
- Sumatera
- Kalimantan
- Manado
- Maluku
- Wisata Air
- Wisata Pegunungan
- Dan lain-lain….
Isi naskah harus meliputi: cara mencapai lokasi wisata, tip dan trik berlibur, wisata kuliner, wisata budaya, budget bepergian, dan foto-foto objek wisata (ingat: foto adalah orisinal jepretan sendiri atau sudah ada izin dari si fotografer).
Syaratnya:
- Panjang naskah minimal 75 halaman, spasi 1.
- Naskah utuh (print out, bukan dalam bentuk CD) dikirim paling lambat tanggal 1 April 2009 ke alamat redaksi: Jl. H. Montong No.57, Ciganjur, Jakarta Selatan 12630.
- Tulis di pojok amplop: Jalan-jalan GagasMedia.
- Jangan lupa lampirkan biodata dan pernyataan tertulis bahwa karyanya adalah orisinal milik karya sendiri.
- Naskah yang tidak terpilih sebagai pemenang akan dijajaki lebih lanjut oleh penerbit (kemungkinan terbit juga ada, lho ?).
- Pengumuman pemenang tanggal 1 Mei 2009 .
Yuk, jalan-jalan keliling Indonesia dan mari menulis ?
“Travel does what good novelists also do to the life of everyday, placing it like a picture in a frame or a gem in its setting, so that the intrinsic qualities are made more clear. Travel does this with the very stuff that everyday life is made of, giving to it the sharp contour and meaning of art.” - Freya Stark
Pemutakhiran Terakhir ( Tuesday, 27 January 2009 )
tulisan aslinya ada di sini
http://gagasmedia.net/index.php?option=content&task=view&id=419
Ditulis Oleh Newsroom, Tuesday, 27 January 2009
Dapatkan 2 tiket ke Bali (PP), akomodasi (2 malam), plus uang saku! Caranya gampang banget. Bagi kamu yang senang traveling dan ingin berbagi cerita tentang tempat menarik yang telah dikunjungi, ikuti lomba menulis buku traveling seri Jalan-jalan dari GagasMedia. Karya yang terpilih akan dibukukan dan tentunya kamu berhak mendapatkan royalti atas penerbitannya.
Sebagai bahan acuan menulis, kamu bisa baca buku Jalan-jalan Bali karya Agung Bawantara dan Maria Ekaristi.
Kamu bisa menulis tempat wisata mana saja yang ada di Indonesia.
- Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya (Jawa tengah)
- Bandung dan sekitarnya (Jawa Barat)
- Sumatera
- Kalimantan
- Manado
- Maluku
- Wisata Air
- Wisata Pegunungan
- Dan lain-lain….
Isi naskah harus meliputi: cara mencapai lokasi wisata, tip dan trik berlibur, wisata kuliner, wisata budaya, budget bepergian, dan foto-foto objek wisata (ingat: foto adalah orisinal jepretan sendiri atau sudah ada izin dari si fotografer).
Syaratnya:
- Panjang naskah minimal 75 halaman, spasi 1.
- Naskah utuh (print out, bukan dalam bentuk CD) dikirim paling lambat tanggal 1 April 2009 ke alamat redaksi: Jl. H. Montong No.57, Ciganjur, Jakarta Selatan 12630.
- Tulis di pojok amplop: Jalan-jalan GagasMedia.
- Jangan lupa lampirkan biodata dan pernyataan tertulis bahwa karyanya adalah orisinal milik karya sendiri.
- Naskah yang tidak terpilih sebagai pemenang akan dijajaki lebih lanjut oleh penerbit (kemungkinan terbit juga ada, lho ?).
- Pengumuman pemenang tanggal 1 Mei 2009 .
Yuk, jalan-jalan keliling Indonesia dan mari menulis ?
“Travel does what good novelists also do to the life of everyday, placing it like a picture in a frame or a gem in its setting, so that the intrinsic qualities are made more clear. Travel does this with the very stuff that everyday life is made of, giving to it the sharp contour and meaning of art.” - Freya Stark
Pemutakhiran Terakhir ( Tuesday, 27 January 2009 )
Subscribe to:
Posts (Atom)