03 June 2008

What a man say about woman?

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan di salah satu blog yang pernah saya baca. Blog tersebut dibuat oleh seorang wanita, single parent, seorang ibu dari seorang putri. Ada tulisan yang menggelitik saya sebagai seorang lelaki sekaligus seorang suami dari seorang istri. Di sini dia mengatakan sebaik-baik wanita adalah wanita karir yang mandiri dan memiliki penghasilan sendiri.

Saya sendiri bukan tipe suami yang mengharuskan istri saya selalu siap menemani dan melayani saya kapan pun saya mau. Saya juga mengijinkan istri saya bekerja tetapi tidak memandang remeh wanita yang memilih untuk fokus mengurus suami dan keluarganya. Bagi saya setiap wanita atau istri mempunyai hak untuk menentukan pilihannya apakah mau bekerja atau ingin fokus mengurus anak-anak sebagai ibu rumah tangga. Tentu saja setiap pilihan memiliki konsekuensi sehingga mereka harus siap dengan konsekuensi itu.

Sebagai gambaran dari perasaan saya terhadap wanita, di sini saya ceritakan bagaimana saya memandang istri saya sebagai wanita dengan seabreg aktivitas dan ibu dari anak-anaknya.

I called my wife as wonder woman or super women. Alasannya, dengan seabreg kegiatannya dari pagi sampe malem dan dari ahad sampe sabtu yang seolah tanpa henti, dia tetap bisa menemani anak-anak dan istrinya di saat kami membutuhkan. Memang sih saya terkadang harus bikin mie sendiri buat saya atau anak saya, tetapi hal ini bukan masalah buat saya. Saya tidak menganggap istri saya durhaka atau tidak taat kepada suami di saat dia alpa atau lupa untuk melayani keperluan saya.

Dia lebih dikenal di lingkungan rumah kami karena sikapnya yang fleksibel dan punya rasa sosial yang tinggi. Memang sih karena profesinya sebagai guru dan mengajar di sekolah yang dekat dengan rumah kami, hal ini menjadi mudah dan mendukung baginya. Hal ini sebenarnya agak ironis mengingat dia selalu berpakaian yang tertutup dengan jilbab panjang dan baju gamisnya. Namun, ini bukan halangan baginya untuk bersikap terbuka kepada semua orang baik laki-laki maupun perempuan.

Selain bekerja sebagai guru yang secara full selama lima hari, dia juga punya aktivitas sosial bersama rekan-rekannya di sebuah yayasan. Mereka sering mengadakan acara setidaknya dalam seminggu selalu berkumpul. Tidak jarang dia harus pulang malam atau harus merelakan hari sabtu dan minggu untuk mengikuti kegiatan sosial atau kegiatan dari sekolahnya.

Bahkan enam bulan terakhir ini dia harus mengikuti kuliah di hari sabtu dan minggu untuk melengkapi syarat menjadi guru. Lengkap sudahlah kesibukannya selama seminggu penuh.

Untung saja dia juga memiliki ibu yang menurut saya bisa juga dijuluki super woman. Dialah yang selama ini menjadi dewa penyelamat kami jungkir balik mengurus anak-anak kami.

Bukan masalah buat saya ketika saya harus menyiapkan makanan dan minuman sendiri di kala istri saya sibuk dengan pekerjaannya sebagai guru yang akan menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh. Tidak pantas buat saya untuk merasa kesepian ketika istri saya kecapekan setelah seharian sibuk dengan aktivitas sosialnya bagi masyarakat. Justru saya merasa kagum dan beruntung memiliki wanita pendamping seperti dia

Saya sangat kagum pada wanita yang satu ini yang telah enam tahun ini menemani saya, ya dialah istri saya. Menurut saya dialah wanita ideal dambaan setiap pria. Tidak semua pria memandang wanita dari segi fisik semata tetapi kecantikan hati atau inner beauty itulah sebaik-baik nilai seorang wanita.

Be a strong and super woman like her!

No comments: