Hari ini, berita tentang caleg PKS yang kedapatan sedang berada di sebuah panti pijat menjadi headline berita di hampir semua media online. Detik.com dan Kompas.com adalah dua media on-line terkemuka yang menjadikan berita tentang caleg PKS sebagai headline beritanya. Satu pertanyaan yang mengemuka atas kondisi ini, mengapa pemberitaan ini seolah-olah adalah sebuah berita besar? Mengapa ketika PKS yang melakukan sebuah kesalahan kecil, orang melihatnya sebagai dosa besar yang tidak dapat diampuni? Tidakkah mereka (orang-orang) melihat bagaimana anggota legislatif dari partai lain yang korup sebagai bahan berita yang lebih besar?
Saya menganggap pemberitaan tentang caleg PKS ini terlalu berlebihan dan terkesan menjadi berita besar hanya karena sang caleg adalah caleg dari sebuah partai PKS yang selama ini dikenal sebagai partai yang bersih dan tidak punya cacat politik. Saya menduga ini dijadikan sarana bagi partai lain (musuh politik) untuk menjatuhkan citra PKS di mata publik. Bayangkan, caleg (ini baru caleg lho belum menjadi anggota legislatif) di daerah telah menjadi berita nasional yang diekspos secara besar-besaran. Terlihat sekali kesan untuk menjadikan berita ini menjadi berita nasional yang harus dilihat oleh semua orang bahkan dunia.
Kesan yang sangat terlihat yang seolah-olah ingin menunjukkan kepada semua orang kepada dunia bahwa "nih lihat caleg PKS main ke panti pijat ... katanya PKS bersih, menjunjung moral, anti maksiat, mana buktinya?" Seakan-akan orang ingin menunjukkan bahwa PKS aja yang bersih bisa terlibat dalam praktik yang menyerempet maksiat.
Saya sendiri sangat menyayangkan kejadian ini, caleg PKS dapat terjerumus dalam hal-hal yang melanggar moral, tapi ya ngga usah dibesar-besarkan seperti inilah. Saya setuju sangsi harus dijatuhkan kepada caleg tersebut, tapi kalo kejadian ini diekspos secara besar-besaran ya ngga fair lah. Apakah mereka lupa bahwa siapa anggota lepislatif yang paling banyak terlibat kasus korupsi dan kejahatan-kejahatan lain? coba lihat prestasi anggota legislatif berikut ini: Yahya Zaini yang terlibat affair dengan Maria Eva, Max Moein yang dilaporkan oleh sekretarisnya karena pelecehan seksual, Amin Nasution suaminya penyanyi Kristina yang terlibat korupsi, Hamka Yamdu tersandung kasus BI, dan banyak lagi yang lain, yang kalo dikumpulkan bikin enek orang yang membacanya. Siapa dan dari partai mana para pelaku kejahatan ini?
Coba bayangkan kasus ini, pada pemilihan ketua DPRD di suatu kota terdapat dua kubu, PKS dan bukan PKS yang merupakan gabungan partai-partai lain. Ketika ketua DPRD yang terpilih bukan dari PKS, anggota DPRD yang bukan PKS seluruhnya sujud syukur dan membatalkan puasa (padahal saat itu sedang puasa ramadan. Bagaimana moral anggota legislatif semacam ini? Moral yang bejat dan trik-trik murahan sering ditunjukkan oleh anggota legislatif yang bukan dari PKS. Mengapa ini tidak diekspos?
Apakah orang-orang PKS adalah orang-orang bersih yang harus bebas dari dosa? Malaikat kali kalo ngga punya dosa. Saya bukannya membela sang caleg PKS yang memang telah berbuat kesalahan tetapi kalau kemudian menganggap kesalahan ini sebagai sesuatu yang sangat besar itu yang saya anggap ngga wajar.
Kalau kemudian orang menjadikan hal ini sebagai alat untuk menjatuhkan citra PKS, ini adalah cara yang sangat konyol dan tidak elegan. Karena lebih banyak alasan untuk mencari kesalahan partai-partai lain ketimbang menjadikan isu ini untuk menjatuhkan citra PKS.
Sekarang coba pikirkan dengan hati yang jernih, partai mana yang secara nyata menentang ketidakadilan seperti ketidakadilan agresi Israel terhadap Palestina? Partai mana yang melalui ormasnya langsung terjun dalam menanggulangi musibah yang terjadi di Indonesia? Partai mana yang dengan berpihak kepada rakyat yang dengan suka rela mengembalikan dana tidak jelas di dewan kepada pemerintah?
Saya yakin isu ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap citra PKS di masyarakat karena masyarakat sudah tahu siapa sebenarnya yang harus dicap sebagai partai yang busuk. Masyarakat sudah tahu partai mana atau politisi mana yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat ketimbang mereka yang terus-menerus berkoar-koar sebagai partai rakyat tetapi tidak ada karya nyatanya bagi rakyat.